"Esban?" Mingyu mengerjapkan matanya ketika melihat Esban, pria berkulit pucat dan berambut pirang itu memasuki ruangan tersebut. Di belakangnya ada Einar dan Eir yang mengikuti.
"Wonwoo bror." Suara Einar memekik, ia berlari menuju ke arah Mingyu dan Wonwoo. Memunculkan keheranan lagi pada yang lain yang ada di kamar tersebut. Einar meraih tangan Wonwoo dan mengelusnya. "jeg savner deg bror." Lanjutnya.
Wonwoo meraih rambut anak laki-laki tersebut dan mengusaknya. "bror også." Balasnya dan mendapat senyuman dari Einar.
"How did you come?" Mingyu bangkit dan menghampiri Esban.
"Actually, I did intend to visit you, but not today. And your secretary told me that Wonwoo had given birth, so yeah.. We're here." Jawabnya dan mendapat anggukan dari Eir. Eir kemudian mendekat ke arah Wonwoo dan menayakan kabarnya.
Melihat hal tersebut, yang lain kemudian pamit dan keluar dari ruangan tersebut setelah Jeonghan yang bilang. Mereka memberikan waktu untuk tamu jauh Minwon.
"So, where's your son?" Tanya Esban dan Mingyu menunjuk dua inkubator yang ada di samping ranjang Wonwoo. "Twin?" Tanyanya lagi dan mendapat anggukan dari Mingyu.
Esban, Eir dan Einar kemudian beralih untuk menghampiri kedua inkubator tersebut. Mereka mengamati kedua bayi Minwon dan Einar tak berhenti mengatakan bahwa kedua bayi tersebut sangat lucu meskipun sedang tertidur.
"Wonwoo, what are their names?" Tanya Eir, ia lalu duduk di kursi yang ada di samping ranjang yang digunakan Wonwoo.
"Kim Dae Shim and Kim Dae Jung." Jawab Wonwoo sembari menunjuk mana yang Shim dan mana yang Jung.
"Cute names." Balas Eir. Ia kemudian mulai menanyakan tentang kehamilan Wonwoo dan berbagai hal setelah Wonwoo dan Mingyu kembali dari Norwegia.
Sedangkan Esban dan Mingyu duduk di sofa dan mereka saling berbincang mengenai banyak hal. Esban juga membahas mengenai penduduk desa Flam yang turut senang dengan kelahiran anaknya. Mereka berharap bahwa Wonwoo dan Mingyu dapat mengunjungi Desa Flam lagi bersama anak mereka.
Untuk Einar sendiri, ia masing mengamati kedua bayi di dalam inkubator tersebut secara bergantian. Ia mengamati bagaimana wajah kedua bayi itu yang seperti tak ada bedanya. Ia kemudian tersenyum, ketika melihat Shim yang sedikit menggeliat dari tidurnya.
Mereka berbincang cukup panjang, keluarga Esban keluar dari ruangan tersebut di sore hari setelah kedua bayi Minwon di kembalikan ke ruang NICU. Mereka bilang akan menetap di Seoul selama lima hari, dan sebelum kembali ke Norwegia, mereka akan mengunjungi Minwon lagi.
Kini, hanya tinggal Mingyu dan Wonwoo yang ada di ruang yang kini sangatlah sepi. Wonwoo bersandar pada headboard ranjang tersebut dengan Mingyu yang duduk di sisi ranjang dan mengelus tangan Wonwoo. "Aku sudah pernah bilang kan kalau aku akan mengajakmu ke desa Flam lagi setelah kita punya anak?" Tanya Mingyu.
Wonwoo mengangguk. "Tapi, bukankah lebih baik menunggu Shim dan Jung besar dulu? Maksudku aku takut karena mereka masih kecil dan melakukan perjalanan kesana begitu jauh."
"Ehm, paling tidak ketika mereka empat atau lima tahun. Bagaimana?"
"Iya.." Jawab Wonwoo dengan senyuman. "Aku sudah tidak sabar untuk kesana secepatnya dan melihat pertumbuhan anak kita."
"Aku juga sayang. Maka, cepatlah sembuh dan kita pulang untuk merawat anak kita."
"Kamu akan kembali bekerja kan Gyu.?"
"Aku akan bekerja di kantor setelah umur Shim dan Jung lima bulan."
"Ha? Bukankah itu terlalu lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
my real-alpha
FanfictionMINWON • COMPLETED Omegaverse Fanfiction Seorang real-omega bernama Jeon Wonwoo dijodohkan oleh mendiang ayahnya dengan seorang real-alpha bernama Kim Mingyu, sementara dirinya menyimpan perasaan untuk alpha lain. Wonwoo tidak bisa menolaknya, ia ha...