—minggu kedelapan
Wonwoo dan Mingyu memperhatikan layar monitor di mana dokter Park menunjukkan keadaan perut Wonwoo menggunakan USG. "Kalian melihat detakan itu?" Tanya Dokter Park dan diberi anggukan oleh keduanya.Setelah selesai memeriksa menggunakan USG, dokter Park menjelaskan tentang keadaan kedua janin pada rahim Wonwoo. Ia juga memberitahukan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada Wonwoo pada minggu kedelapan ini. Seperti berat badannya yang mulai meningkat, mengalami masalah kulit karena janin yang mulai berkembang, dan rahim Wonwoo yang mulai membesar sebesar dua buah jeruk karena ada dua janin di rahimnya.
—minggu kesembilan
"Mingyu?" Panggil Wonwoo, ia kemudian terduduk di samping Mingyu yang sedang mengetikkan sesuatu di laptopnya di ruang keluarga. "Kurasa perutku kembung." Lanjutnya dan Mingyu menoleh. Memperhatikan Wonwoo yang tengah mengelus perutnya.Mingyu terkekeh. "Itu bukan kembung sayang, itu dua calon bayi kita." Ucapnya lalu menggeser tubuhnya untuk mendekat ke arah Wonwoo.
"Iya, tapi aku terlalu banyak minum, karena saran Dokter Park." Balasnya.
"Tidak apa, nanti juga akan diminum oleh kedua anak kita." Ucapnya sembari mengelus pelan perut Wonwoo yang tertutup baju tidurnya.
Wonwoo kemudian mendekat dan bersandar di bahu Mingyu, kedua tangannya beralih melingkar di lengan Mingyu. "Bukankah waktu berjalan begitu cepat? Ini sudah dua bulan lebih." Ia mengucapkannya sembari menoleh ke arah Mingyu.
"Iya sayang, aku tidak sabar melihat kedua anak kita." Balas Mingyu, ia mengecup pelipis Wonwoo dan mengelus rambut hitam Wonwoo.
—minggu kesepuluh
Perubahan pada tubuh Wonwoo mulai terjadi, terlebih lagi pada berat badannya. Mingyu memang selalu menyediakan makanan sehat atas saran dokter Park dan sebisa mungkin melarang Wonwoo untuk tidak memakan-makanan yang tidak sehat.Sejauh ini, Wonwoo mulai menunjukkan perubahan mood yang ada pada dirinya. Terkadang ia menangis karena membaca bukunya yang bahkan tidak terlalu sedih. Terkadang dia tiba-tiba merengek minta sesuatu, terkadang tiba-tiba memarahi Mingyu karena mengabaikannya ketika Mingyu sedang bekerja.
Mingyu hanya menghela napasnya karena ia tahu bahwa itu terjadi karena kehamilan Wonwoo. Apalagi ketika ia tahu bahwa sudah ada sedikit pergerakan, meskipun tak terlalu kentara, pada perut Wonwoo yang perlahan mulai sedikit membesar.
—minggu kesebelas
Mulai minggu ini, perubahan pada perut Wonwoo benar-benar mulai terlihat. Mingyu bahkan menyempatkan dirinya untuk membeli baju oversized untuk Wonwoo dan meminta ibunya untuk menemani Wonwoo sebentar di rumah.Tak hanya itu, nafsu makan Wonwoo meningkat tetapi penciumannya juga sensitif. Ia terkadang mual ketika merasakan bau yang tak ia sukai. Bahkan Mingyu tak lagi memakai parfumnya karena Wonwoo tak menyukainya. "Aku lebih suka feromonmu, jadi jangan pakai parfum." Itulah yang Wonwoo katakan ketika Mingyu akan menggunakan parfumnya sehabis mandi.
Ia kemudian langsung mendekat ke arah Mingyu dan memeluk tubuh suaminya, apalagi, menghirup feromon sang alpha.
—minggu kedua belas
"Jadi ini sudah memasuki minggu kedua belas?" Tanya Seungkwan, Wonwoo mengangguk untuk menanggapi. Ia kini tengah duduk di kafe Jeonghan setelah merengek pada Mingyu untuk di antar ke sana. Mingyu hanya memperhatikan suaminya itu sembari meminum ice americano yang ia pesan."Hyung, bagaimana rasanya?" Tanya lagi Seungkwan.
"Ehm, tidak tahu, hanya saja aku begitu bahagia." Balas Wonwoo sembari mengelus baby bump-nya.
"Bolehkah aku memegangnya?"
"Tidak boleh." Jawab Wonwoo langsung, entah mengapa ia tidak suka jika orang lain mengelus perutnya, kecuali Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
my real-alpha
Fiksi PenggemarMINWON • COMPLETED Omegaverse Fanfiction Seorang real-omega bernama Jeon Wonwoo dijodohkan oleh mendiang ayahnya dengan seorang real-alpha bernama Kim Mingyu, sementara dirinya menyimpan perasaan untuk alpha lain. Wonwoo tidak bisa menolaknya, ia ha...