delapan

4.3K 414 15
                                    

~ Satu bulan kemudian ~

Selama satu bulan ini, Mingyu semakin gamblang menunjukkan perasaannya terhadap Wonwoo. Ia terkadang membuat jantung Wonwoo berpacu dengan cepat, membuat Wonwoo tersenyum tanpa alasan, membuat wajah dan telinga Wonwoo memerah, dan membuat Wonwoo tersipu malu. Mingyu bahkan merawat Wonwoo setelah kakinya keseleo waktu itu. Tapi, ia juga masih fokus pada misinya, untuk mengetahui bagaimana perasaannya terhadap Seungcheol.

Seperti sekarang, Wonwoo berjalan beriringan bersama Seungcheol menuju salah satu taman di Seoul. Bahkan terkadang, Wonwoo mencuri pandang laki-laki yang ada di sebelahnya itu. Begitu sampai di taman, mereka berdua duduk di kursi taman.

"Wonwoo, apa Mingyu tahu tentang kita berdua?" Seungcheol membuka percakapan mereka, dan Wonwoo mengangguk.

"Dia tidak marah?"

"Tidak."

"Apa itu karena perjodohan, makanya dia tidak marah?"

"Aku tidak tahu pastinya, tapi.. Tapi dia mengijinkanku."

"Baiklah." Ucap Seungcheol kemudian.

Sudah satu bulan rupanya, Seungcheol dekat dengan Wonwoo. Tapi ia belum bisa mengutarakan perasaannya, ia juga tak tahu pasti, sama dengan Wonwoo. Terlebih lagi, kini Jeonghan datang ke kehidupannya. 

*

"Terima kasih." Ucap Wonwoo sebelum ia keluar dari mobil Seungcheol.

"Wonwoo, bolehkah aku masuk sebentar, aku ingin ke toilet." Ucap Seungcheol, Wonwoo tidak bisa menolak tentunya.

Wonwoo dan Seungcheol kemudian keluar dari mobil. Seungcheol mengekor dengan Wonwoo sampai masuk ke dalam rumah itu.

Wonwoo kemudian menunjukkan letak toiletnya berada, setelah Seungcheol masuk, ia pergi ke dapur dan membuat minuman untuk Seungcheol.

"Sepertinya Mingyu belum pulang." Ucapnya sembari mengamati rumah tersebut yang sepi, sambil berjalan ke arah ruang tamu untuk meletakkan minuman yang telah ia buat.

"Apa Mingyu tidak di rumah?" Tanya Seungcheol begitu ia keluar dari toilet dan menemukan Wonwoo yang duduk di sofa ruang tamu.

"Dia sedang di kantor, dia bilang, ada pekerjaan yang perlu ia selesaikan."

"Benar, perusahaan sedang ingin memulai bisnis baru." Ucap Seungcheol sembari duduk di samping Wonwoo.

"Lalu, kenapa kau.."

"Tidak, itu bukan bidangku. Tapi untuk Mingyu, karena dia direktur utama, tentu saja harus hadir."

Wonwoo mengangguk mengerti. Sedangkan Seungcheol mengambil minuman yang sudah dibuatkan oleh Wonwoo. Meneguknya separuh dan meletakkannya kembali ke meja tersebut.

Seungcheol kemudian mengubah posisinya menghadap Wonwoo yang duduk di sampingnya, ia memegangi kedua pundak Wonwoo dengan tangannya.

Wonwoo yang tadinya menunduk kini menatap wajah Seungcheol. "Kenapa?" Tanyanya, namun tak ada respons dari Seungcheol. Karena begitu dekat, ia merasakan feromon Wonwoo yang begitu wangi dan sangat kuat. Meskipun dia sub-alpha, dia masih bisa menciumnya.

Seungcheol terbuai akan feromon itu, ia mendekatkan wajahnya, Wonwoo mengerjap karena wajah Seungcheol semakin dekat. Dan kini bibirnya dan bibir Seungcheol saling bersentuhan.

Namun, bukannya mengumbangi ciuman Seungcheol, pikiran Wonwoo tertuju pada adegan ciuman pertamanya dengan Mingyu. Dengan segera, ia mendorong tubuh Seungcheol. "Ah, maaf." Ucap Wonwoo, ia kemudian sedikit beringsut mundur. 'Apa ini berarti aku, aku menyukai Mingyu, bukan Seungcheol hyeong?' pikirnya.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang