empat puluh delapan

2.9K 178 1
                                    

Mingyu dan Wonwoo, tubuh keduanya sudah benar-benar tak tertutup sehelai kain pun. Mereka sudah sepenuhnya telanjang bulat. Kini ketiga jari Mingyu sudah masuk ke lubang anal Wonwoo, ia juga sibuk menciumi dan menyesap nipple Wonwoo bergantian. "Eunghh.. Ahhh.. Gyuhh.." Wonwoo sedari awal permain sudah meleguh dan mendesah, ia memperlebar kedua kakinya untuk memberi akses lebih pada suaminya.

Mingyu naik dan kini ia kembali menikmati bibir Wonwoo, meleskkan lidahnya masuk dan mengeksplor rongga mulut omeganya. Membuat kedua lidah itu saling bergelut dengan decakan lirih yang timbul karena akibat hal tersebut.

Mingyu perlahan mengeluarkan jarinya yang ada di lubang anal Wonwoo, ia bangkit dan mengocok kejantanannya sendiri dan mendekat, mengarahkan kejantanannya pada pintu lubang Wonwoo yang sudah berkedut hebat. Mingyu memasukkan kepala kejantanannya dan membuat Wonwoo memekik pelan. Mingyu semakin mendekat dan mengecupi wajah Wonwoo dan membuat kejantanannya semakin masuk.

Ia sudah sepenuhnya masuk, dan Mingyu mulai bergerak. Wonwoo melingkarkan kedua tangannya di punggung Mingyu, dan ia tak berhenti mendesah ketika merasakan titik termanisnya kena hujaman kejantanan Mingyu. Gerakan Mingyu ia percepat, karena juga sudah tidak tahan merasakan bagaimana lubang anal Wonwoo yang hangat dan seperti menyesap kejantanannya untuk semakin masuk. "Ahh.. Mingyuhh... Ahh.. Eunghh.." Wonwoo meremas rambut belakang Mingyu.

Tangan kiri Mingyu ia bawa untuk mengurut kejantanan Wonwoo. Ia menggeram ketika Wonwoo mengeratkan rektumnya dan itu malah membuat wolf-nya semakin ingin lebih dan bergerak cepat.

Sampai akhirnya Wonwoo keluar dan mengenai tangan Mingyu dan perutnya. Mingyu juga merasakan klimaks dan knotnya yang mulai bekerja. Ia mempercepat gerakannya dan tak berapa lama, ia keluar, mengeluarkan seluruh benih cintanya itu di dalam anal Wonwoo.

Keduanya bernapas lega, Mingyu kemudian mengeluarkan kajantanannya dan mengecup bibir Wonwoo. Ia menarik tubuh Wonwoo dan membuat Wonwoo duduk di pangkuannya dengan ciuman itu yang tak terlepas. Lidah mereka saling bergelut begitu dalam, Mingyu meraih punggung Wonwoo dan menggerayanginya.

Begitu ciuman terlepas, Mingyu beralih menyesap leher Wonwoo, ia mengeluarkan taringnya dan perlahan menancapkannya di titik manis omeganya. "Akkhh.. Mingyuu~" Wonwoo memekik, ia meremas rambut belakang Mingyu ketika merasakan benda tajam itu sepenuhnya tertancam di lehernya. Merasakan bagaimana Mingyu sedikit menyedot darahnya dan memberikan protein saliva ke tubuhnya.

Wonwoo mendongak untuk memberikan akses lebih, hingga akhirnya Mingyu melepas taringnya tersebut, ia kemudian menjilati leher itu agar membuat rasa sakitnya perlahan menghilang. Mingyu mendongak dan menatap Wonwoo yang kedua matanya terpejam. "Aku mencintaimu, my omega." Lirihnya lalu mengecup bibir Wonwoo.

Wajah Wonwoo memang sudah merah, tapi kini lebih merah lagi, ia mendekat dan memeluk tubuh Mingyu, mengecupi pundak Mingyu dan perlahan menyesap perpotongan leher Mingyu. Ia mengeluarkan taring kecilnya, mulai menancapkannya di titik manis leher alphanya dan menyedot darah itu sedikit.

Mingyu memiringkan kepalanya dan membuat Wonwoo semakin leluasa menandai Mingyu, ia perlahan mengekuarkan protein salivanya dan memasukkannya ke dalam tubuh Mingyu. Hingga akhirnya ia melepasnya dan langsung menjilati bekas gigitannya tersebut. "Aku juga, my alpha." Lirihnya. Dan menenggelamkan wajahnya di pundak Mingyu.

Keduanya terdiam dan saling memeluk selama beberapa menit. Hingga Mingyu melanjutkan aktivitas mereka dengan menghujam lubang Wonwoo yang duduk di atas pangkuanya. Ia membantu Wonwoo untuk bergerak, tangan satunya sibuk memilin nipple Wonwoo bergantian. Membuat Wonwoo tak berhenti mendesah dan mendongak nikmat atas perlakuan tersebut.

Ronde ketiga, Mingyu kembali mengungkungnya, ia bergerak begitu cepat dengan sesekali menciumi dan menjilat leher Wonwoo di bekas gigitannya. Lalu menikmati bibir Wonwoo yang terbuka itu. Membuat tubuh mereka tersentak naik-turun seiring dengan gerakan Mingyu yang cepat dan stabil. Wonwoo meremat punggung Mingyu dan meninggalkan bekas kukunya di sana. "Ahhh.. Gyuhh. Akhhh.." Dan ia tak berhenti mendesah ketika titik termanisnya kembali di hujam oleh kejantananan suaminya.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang