empat puluh tujuh

2.5K 174 0
                                    

—tahun keempat
"Shhtt, jangan terlalu berisik Dae twin. Adik Jiwon sedang tertidur." Lirih Seungkwan sembari menunjuk Jiwon, anak Jeonghan dan Seungcheol yang berada di pangkuan Wonwoo.

"Jadi kita harus diam samchon?" Lirih Shim dan di beri anggukan oleh Seungkwan.

"Tidak mau." Kini Jung yang menginterupsi dengan memanyunkan bibirnya.

"Shim-ah, ajak Jung main di sana, bisa?" Tanya Wonwoo sembari menunjuk ruang keluarga.

Shim kemudian mengangguk untuk menanggapi. "Ayo Jung, kita main di sana, jangan ganggu adik Jiwon." Lirihnya sembari menarik tangan Jung pergi dari ruang tamu itu.

Seungkwan kemudian berdiri dari duduknya. "Ayo Vernon, Minghao hyung." Ajaknya sembari menarik Vernon dan Minghao. Mereka kemudian mengikuti Shim dan Jung menuju ke ruang keluarga.

"Aku juga ingin punya anak." Ucap Soonyoung sembari melirik Jihoon yang berada di sampingnya. "Jihoon-ah, ayo kita mengadopsi anak." Lanjutnya.

Jihoon mendengus kesal. "Kau selalu saja bilang ingin mengadopsi anak. Tetapi ketika aku mengajak, kau yang tidak mau." Balasnya.

Jeonghan, Wonwoo, Dokyeom dan Jisoo hanya terkekeh melihat Jihoon dan Soonyoung yang sudah terlalu biasa bertengkar seperti itu. "Sudahlah kalian berdua. Dan Soonyoung, jika kau ingin mengadopsi, sekarang berangkat pun bisa. Sana." Ucap Jeonghan yang duduk di samping Wonwoo. Ia sesekali melihat ke arah Jiwon, takut anaknya bangun.

"Bukannya aku tidak mau, Jihoon mengajakku ketika aku sedang sibuk." Balas Soonyoung membela diri. Ia mendapat tatapan tajam dari Jihoon.

"Lalu bagaimana dengan kaliah Dokyeom-ah, Jisoo hyung?" Tanya Wonwoo dengan melirihkan suaranya.

"Kami baru menikah dua bulan yang lalu Wonwoo. Aku masih ingin menghabiskan waktuku bersama Dokyeom." Jawab Jisoo dan di beri anggukan oleh Wonwoo. Mereka kemudian lanjut berbincang sampai akhirnya mereka di interupsi seseorang yang tiba-tiba datang.

"Dae Twin, haelmoni datang.." Seru mertua Wonwoo, sembari berjalan masuk.

"Oemma, shhttt.." Wonwoo menunjuk Jiwon yang ada di pangkuannya. Mereka yang ada di sana kemudia menyapa Nyonya Kim dan diberi sapaan balik.

"Omo." Nyonya Kim mendekat. "Oemma tidak tahu kalau ada Jiwon di sini." Ucapnya sembari mencubit gemas pipi Jiwon yang sedang tertidur itu. "Lalu di mana Shim dan Jung?" Tanyanya.

Wonwoo kemudian menunjuk arah ruang keluarga, ia menoleh. "Apa yang oemma bawa itu?" Tanyanya sembari melihat ke tas belanja yang cukup besar.

"Baju untuk cucu-cucu oemma dong. Oemma tadi mampir dan melihat baju ini lucu sekali dan oemma membelikannya untuk Shim dan Jung. Mereka pasti akan cocok ketika memakainya." Jawabnya sembari mengeluarkan satu baju yang ia tunjukkan pada Wonwoo.

"Oemma. Oemma sudah terlalu banyak membelikan baju untuk Shim dan Jung. Tidak perlu repot-repot." Balas Wonwoo.

"Tidak apa Wonwoo sayang. Jadi kau dan Mingyu tidak perlu membelikan untuk mereka kan? Kau tahu selera oemma ini sangat bagus." Jawabnya lalu bangkit berdiri. "Kalau begitu oemma akan menemui mereka." Lanjutnya dan berjalan membawa tas belanja itu menuju ruang keluarga.

"Wonwoo, kenapa kau bisa mendapat mertua seperti itu?" Tanya Jeonghan. "Seleranya benar-benar membuatku tercengang." Lanjutnya.

Wonwoo terkekeh. "Aku juga tidak tahu." Jawabnya. Ia menoleh ke arah Jiwon karena merasakan Jiwon yang bergerak.

Jeonghan yang melihatnya kemudian meraih tubuh Jiwon dan menggendongnya. "Jiwon-ah, sudah cukup tidur sorenya hm?" Tanyanya ketika Jiwon sudah membuka kedua matanya dan kini sedang menggeliat gemas.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang