empat puluh satu

2.9K 210 2
                                    

—minggu kedua puluh satu
Kedua janin yang ada di perut Wonwoo sudah sepenuhnya bergelar sebagai 'bayi', mereka sudah tumbuh hingga sebesar buah wortel besar. Setelah melihat melalui USG juga rupa kedua bayi tersebut sudah seperti siap dilahirkan ke dunia. Itu membuat Wonwoo dan Mingyu begitu senang.

Untuk Wonwoo sendiri, ia sudah mulai nyaman dengan keadaan perutnya. Meskipun ukurannya berbeda dengan omega atau ibu hamil lainnya karena dalam rahimnya terdapat dua bayi sekaligus. Ia juga mengalami spider veins yang terlihat jelas di permukaan kulitnya.

—minggu kedua puluh dua
Wonwoo dan Mingyu tak berhenti untuk mengajak kedua bayinya berbicara. Bahkan Wonwoo membaca bukunya dengan suara yang cukup lantang, ia juga bersenandung dan merasakan gerakan pada perutnya.

"Aku keluar sebentar, jaga dirimu baik-baik." Wonwoo yang tadi sibuk bernyanyi untuk kedua anaknya itu menoleh. Ia mengangguk. "Oemma sebentar lagi akan datang." Lanjut Mingyu.

Ia kemudian mendekat, mencium baby bump Wonwoo lalu bibir Wonwoo. "Hati-hati di jalan." Ucap Wonwoo. Mingyu kemudian bangkit dan berjalan keluar rumah. Ia ada rapat penting dengan salah satu perwakilan perusahaan Liu dari China. Di luar, ketika ia akan masuk ke mobilnya, ia melihat ibunya yang turun dari taksi.

"Di mana Wonwoo?" Tanya ibunya.

"Di ruang keluarga." Jawab Mingyu, setelah mendapat anggukan dari ibunya ia masuk dan melajukan mobilnya menuju kantor.

—minggu kedua puluh tiga
"Eungh.. tunggu Mingyuu." Wonwoo menahan tubuh Mingyu yang akan memasukkan kejantanannya pada pintu lubang Wonwoo. "Apa ini sungguh tidak apa?"

"Kau ingin berhenti?" Tanya Mingyu dan Wonwoo menggeleng ribut. "Kita juga sudah bertanya pada dokter Park dua kali sayang." Ia mendekat dan mengecup kening Wonwoo.

Secara perlahan, ia masukkan kejantanannya pada lubang anal Wonwoo "Sayang, appa berkunjung sebentar ya." Ucap Mingyu lalu mengecup perut Wonwoo.

Wonwoo menjerit karena memang sudah lama mereka berdua tidak melakukan hubungan badan. "Akhh Mingyuu~" Wonwoo meremat kuat bahu Mingyu yang sudah mulai bergerak. Ia mulai mendesah.

Gerakan Mingyu pelan dan stabil, ia meraih wajah Wonwoo dan mengelusnya perlahan. Menikmati hubungan pertama mereka setelah kehamilan Wonwoo. Dan mungkin hubungan terakhir selama kehamilan Wonwoo.

—minggu kedua puluh empat
Tubuh Wonwoo semakin terlihat gemuk di mata orang-orang yang lama tidak bertemu dengannya, tapi tidak bagi Mingyu. Kehamilan Wonwoo juga semakin terlihat ketika pusar Wonwoo bahkan menonjol dan tercetak jelas di baju oversized yang selalu ia kenakan. Selain itu perutnya yang semakin membuncit itu mulai merasakan gatal.

Mingyu lalu membelikannya pelembab anti-gatal dan mengganti sabun mandi Wonwoo menjadi sabun susu. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa gatal pada perut Wonwoo.

—minggu kedua puluh lima
Wonwoo tengah duduk manis di atas bean bag-nya di mini library tersebut. Tangan yang satu sibuk membaca sedangkan yang satu sibuk mengambil potongan buah-buahan yang ada di sebelahnya. Akhir-akhir ini ia mudah sekali lelah dan pencernaannya mulai tidak teratur. Dokter Park menyarankan agar Wonwoo mengurangi porsi makannya namun makan sesering mungkin.

Mingyu hanya bisa tersenyum dan menghela napasnya ketika melihat suaminya, ia masuk ke ruangan tersebut setelah menyelesaikan pekerjaannya. "Mingyu~" Panggil Wonwoo ketika sadar Mingyu masuk ke ruangan tersebut.

"Hm?" Mingyu terduduk di bean bag satunya.

"Aku ingin memakan seafood" Dan seketika itu, Mingyu langsung terkekeh. "Kenapa kamu tertawa?"

"Wonwoo, ingat terakhir kali kita pergi membeli lobster? Aku yang memakannya, bukan kau."

"Tapi Mingyuuu~ bayi kita yang menginginkannya."

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang