tiga puluh lima

3.9K 228 2
                                    

"Let's make it, my omega."

Setelah itu, Mingyu kembali melumat kedua bibir Wonwoo, tangannya mulai menggerayangi tubuh Wonwoo dan membuat Wonwoo meleguh di sela-sela ciuman intim itu. Tangan Mingyu kini beralih membuka satu persatu kancing baju tidur yang dikenakan Wonwoo.

Dan seketika melihat bagaimana tubuh Wonwoo yang memerah itu, Mingyu segera menghujaninya kecupan lalu sesapan lembut hingga meninggalkan bercak keunguan di sana. "Mingyuh.. Eungh.." Luna Wonwoo sudah sepenuhnya keluar, ia hanya bisa mendesah ketika mendapat sentuhan dari alpha-nya.

Tangan Mingyu menurunkan celana tidur Wonwoo dan melepasnya, ia mengecupi seluruh bagian tubuh itu hingga semakin membuat Wonwoo kalang kabut. Apalagi ketika lidah Mingyu yang bermain di selangkangannya, ia ingin segera di masuki dan itu membuatnya semakin gelisah karena lubangnya berkedut hebat.

Mingyu yang sadar akan gerakan tubuh Wonwoo yang tiba-tiba, akhirnya meraih kejantanan Wonwoo. Ia perlahan mengurutnya. "Ahh.. Mingyuh.. Hngh.." Dan Wonwoo tidak bisa berhenti mendesahkan namanya.

Kedua tangan Wonwoo meremas kuat seprei yang ada di bawahnya. Dadanya membusung yang tentu saja membuat kepalanya mendongak, inilah kelebihan berhubungan badan ketika sedang heat atau rut, sensasinya akan lebih panas dan dalam. Membuat keduanya lupa akan dunia nyata.

Beberapa gerakan lagi tangan Mingyu pada kejantanannya, Wonwoo akhirnya keluar. Ia menghela napasnya dan menatap Mingyu dari posisinya. Memuja bagaimana tampan dan seksinya Mingyu sekarang ini.

Sama dengan Mingyu, ia menatap Wonwoo, melihat bagaimana erotisnya tubuh sang omega hingga ia sudah tak bisa menahan diri lagi untuk tak segera memakan Wonwoo. Ia mendorong kaki Wonwoo dan membukanya lebar, ia kembali mengungkung tubuh ramping suaminya, menyamakan posisi dengan Wonwoo, menurunkan tubuhnya dan mengecupi wajahnya.

Tangannya yang basah akan cairan omega-nya kemudian mulai menggerayangi bagian belakang tubuh sang submisif, ia memainkan pintu lubang suaminya dan membuat suaminya itu menggerakkan kepalanya ribut. Mingyu akhirnya memasukkan satu jarinya, membuat Wonwoo sedikit memekik.

Jari Mingyu mulai bergerak di dalam, bibirnya tak berhenti mengecupi wajah dan leher Wonwoo agar bisa meminimalisir rasa sakit di lubang sang kekasih. Jari kedua masuk, memperlebar area yang akan segera ia nikmati itu, menggerakkannya dengan gerakan gunting dan semakin membuat Wonwoo mendesahkan namanya.

Jari ketiga masuk, Wonwoo semakin gelisah, tangannya meremas bahu Mingyu, ia menatap Mingyu dengan kedua mata sayunya. Mingyu tahu bahwa Wonwoo sudah tidak sabar lagi, tapi ia tak mau jika tak memberikan penetrasi di awal, itu akan menyakiti omega-nya.

Dan setelah beberapa gerakan jarinya, Mingyu mengeluarkannya. Ia melepas baju dan celana tidurnya, kini keduanya sudah sepenuhnya telanjang bulat. Ia semakin memperlebar kedua kaki Wonwoo dengan mengangkatnya dan melingkarkannya pada pinggangnya.

Mingyu mendekat dan mengecup bibir Wonwoo. "Aku izin masuk sayang" Ucapnya dan secara perlahan kepala penisnya mulai memasuki pintu lubang Wonwoo. Wonwoo menjerit tapi tak sekeras hubungan pertama mereka. Ia meremas kuat punggung Mingyu hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana.

Semakin dalam Mingyu memasukinya, Wonwoo memekik lagi ketika kejantanan Mingyu sudah sepenuhnya tertanam di lubang analnya. Mingyu mulai bergerak dengan tempo pelan, ia tak berhenti mengecupi leher dan dada Wonwoo di sela-sela gerakan tersebut.

Tangannya juga sibuk mengocok penis suaminya. Wonwoo semakin keras mendesah ketika Mingyu mulai mempercepat temponya, namun tetap stabil. Tubuh mereka naik turun seiring dengan gerakan Mingyu. Hingga Mingyu mempercepatnya, karena ia sudah akan mencapai klimaks.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang