lima

4.4K 449 17
                                    

Wonwoo terbangun dengan dirinya yang berhadapan dengan tubuh Mingyu yang masih tertidur. Ia sadar bahwa kepalanya bertumpu pada lengan kanan Mingyu.

Wonwoo memperhatikan dalam diam wajah Mingyu yang ada di depannya. Ia memperhatikan setiap inci wajah tersebut, dari mulai mata yang tertutup, alis, hidung, dan juga bibir. Ia sedikit tersenyum.

Ia kemudian beranjak dengan hati-hati, tak ingin mengganggu tidur suaminya. Ia kemudian keluar dari kamar tersebut, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi.

Ia bergegas masuk ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya, kemudian berjalan ke arah dapur dan melihat sebuah note yang tertempel di pintu kulkas.

'Wonwoo, oemma sudah berangkat kerja. Oemma sudah menyiapkan sarapan untuk kalian berdua. Jika sudah dingin, panaskan saja. Dan jika kalian ingin pulang, jangan lupa kunci rumah.'

Wonwoo tersenyum. Ia kemudian mengecek makanan yang sudah disiapkan ibunya itu masih cukup panas, mungkin ibunya baru saja berangkat.

Cklek

Suara pintu kamar Wonwoo. Mingyu keluar dari kamar tersebut. "Basuhlah wajahmu, kemudian sarapan. Oemma sudah berangkat bekerja." Ucap Wonwoo kemudian saat melihat Mingyu.

"Baiklah." Jawab Mingyu singkat. Ia kemudian berjalan ke kamar mandi dan membasuh wajahnya. Kemudian keluar dan berjalan ke arah Wonwoo yang sudah terduduk di kursi ruang makan.

Wonwoo kemudian memberi air putih pada Mingyu, dan Mingyu meminumnya. "Terima kasih untuk makanannya." Ucap mereka berdua bersamaan.

Setelah itu hanya suara dentingan antara sendok dan piring yang menghiasi ruangan tersebut. Sampai akhirnya Wonwoo buka suara. "Mingyu, apa hari ini kau sibuk?"

"Tidak, kenapa?" Tanya Mingyu. Ia memang tak sibuk, hari ini kan weekend.

"Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat, ada orang yang ingin bertemu denganmu."

"Siapa?"

"Nanti kau juga tahu." Ucap Wonwoo sambil tersenyum. Mingyu hanya mengangguk menanggapinya. Kemudian mereka berdua melanjutkan acara sarapan mereka.

*

"Seungkwan-ah." Panggil Wonwoo pada Seungkwan yang masih sibuk menaruh kue-kue di meja kasih tersebut.

"Oh, Wonwoo Hyeong.. Oh, A.. Annyeonghaseyo." Ucap Seungkwan sedikit terkejut saat melihat Mingyu berdiri di samping Wonwoo. "Ada apa hyeong? Tumben ke sini pagi-pagi." Tanya Seungkwan kemudian setelah Mingyu membalas sapaannya.

"Di mana Hao?" Tanya Wonwoo. Mingyu yang mendengar nama tersebut di sebut, kemudian menoleh ke arah Wonwoo.

"Sebentar." Seungkwan kemudian masuk ke arah dapur kafe tersebut untuk memanggil Minghao.

Wonwoo hanya bisa tersenyum ketika ekspresi Mingyu yang belum pernah ia lihat.

Beberapa saat kemudian, keluarlah Seungkwan dengan Vernon dan Minghao. Mingyu memperhatikan wajah Minghao. "Myungho?" Panggil Mingyu menggunakan nama korea Minghao.

"MINGYU?" Ucap Myungho lebih keras, ia kemudian bergegas menghampiri Mingyu dan langsung menghamburkan dirinya ke tubuh besar Mingyu. Memeluknya erat, Mingyu juga membalas pelukan tersebut.

Wonwoo, Seungkwan, Vernon dan beberapa pelanggan yang ada di sana hanya bisa memperhatikan tingkah mereka berdua.

Dirasa cukup, Mingyu melepaskan pelukan tersebut. Ia kemudian menatap wajah Minghao. "Ke mana saja kau bertahun-tahun ini?" Tanya Mingyu kemudian.

my real-alphaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang