4. Pelaku Sebenarnya

15.6K 716 2
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING ✨

Keadaan di markas Paluska sangat ramai, mereka sedang bercanda ria dan tertawa dengan bebas seakan tidak mempunyai beban di hidupnya. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa bersama teman jauh lebih nyaman dan bahagia dari pada berada di rumah.

"Kenapa lo Rel?" Tanya Putra saat melihat Farel yang baru saja datang sambil memasang muka masam, markas seketika hening saat Putra mulai berbicara, ikut kepo dengan apa yang terjadi pada Farel.

"Kalian semua tau kan murid baru yang cantik itu?" Tanyanya yang di balas dengan anggukan dari sebagian besar anggota dan sisanya menggelengkan kepala tanda tidak tahu.

"Ada yang gak tau?" Tanyanya dan mendapat anggukan dari beberapa orang.

"Ah bodo lah pokoknya gue kesel sama tuh cewek." Ujarnya dan bergabung dengan yang lain untuk duduk di sofa, ada juga yang duduk di lantai beralaskan karpet.

"Iya kenapa Yuda?!" Ucap Reza yang berada di sampingnya dengan kesal sambil memukul kepala Farel menggunakan botol air mineral yang telah kosong.

"Ini nih salah satu contoh fans akut, nyebut-nyebut nama bapak gue mulu, dasar Jamal!" Sahut Farel sambil mengusap kepalanya yang di getok Reza.

"Nah lo juga ngepens kan sama bapaknya si Reza? Soalnya lo juga nyebut namanya." Tiba-tiba Kevin, anggota lain ikut masuk ke dalam perdebatan mereka berdua.

"Ngefans Vin ngefans." Ucap Reza dan Farel bersamaan, nahkan langsung kompak.

"Nah iya itu, ngepens." Sahutnya lagi, ia memang tidak bisa mengucapkan huruf F ataupun V dengan benar maka dari itu ia selalu diledek oleh yang lain karena sering menyebut namanya sendiri Kepin bukan Kevin.

"Terserah lo aja lah." Ucap Reza pasrah.
Geraldi berdecak melihat perdebatan mereka.

"Yaudah terse-"

"Gak capek debat mulu? Berasa capres kali ah." Dengan kesal Geraldi memotong ucapan Kevin yang akan kembali menyahut dan menatapnya garang.

"Hehe ampun bang jago." Kevin menyatukan kedua telapak tangannya.

"Hm, oh iya Rel lo tadi kenapa?" Gerald mengalihkan tatapannya.

"Oh itu tadi pas gue mau naik motor jalan kesini, si cewek baru itu tiba-tiba nyamperin terus nendang kaki gue mana nendang nya kenceng banget lagi. Liat nih sampe kek gini." Jelasnya dan menunjukkan kakinya yang terdapat lebam, beberapa orang meringis, ikut merasa ngilu saat melihatnya.

"Tiba-tiba gitu?" Tanya Gerald.

"Iya tiba-tiba, terus pas udah nendang dia bilang balesan buat gue, gue nanya dong balesan apaan, kata dia deket minimarket, sumpah deh gue ga ngerti maksud dia." Jelasnya lagi.

"Deket minimarket?" Gerald bergumam, selanjutnya ia tertawa keras sambil memukul-mukul lengan teman yang ada di sebelahnya, semuanya menatap heran ketuanya itu. Kenapa tiba-tiba ketawa? Kesambet kah? Pikir mereka.

"Bos, lo waras?" Tanya Putra hati-hati.

Seketika tawa Gerald lenyap, ia menatap tajam Putra "Maksud lo gue gila gitu?"

"Lo sendiri yang bilang lho bos." Jawab putra, sambil mengangkat kedua tangannya, mengisyaratkan ia tidak melakukan kesalahan.

"Sialan nih bocah satu." Gumam Gerald pelan lalu mulai berdiri dari duduknya sambil terus menatap garang Putra.

"Eh eh bos kenapa?" Putra was-was sendiri ditempatnya, ia mulai berdiri dan akan berlari. Namun naas, Gerald lebih cepat dan berhasil menarik kerah baju cowok itu dari belakang.

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang