35. Maaf dan Cerita Mama

4.7K 233 10
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING ✨

Suasana kantin di jam istirahat pertama ini begitu ramai, beruntung, Vana masih bisa mendapatkan tempat untuk duduk.

"Lama amat ni bocah ke toilet nya" gumam Vana yang tengah menunggu Chelsea.

"Hai Van" sapa seseorang yang baru saja duduk di sampingnya, dan menaruh satu mangkok mie ayam di atas meja.

"Eh Rim? Kemana aja lo? Baru keliatan lagi" ujar Vana balas menyapa sekaligus bertanya.

"Gak kemana-mana, gue emang jarang keluar kelas"

"Segitu nyamannya kah kelas elo?"

Rima menggeleng "gue kurang suka aja sama tempat rame, makanya tiap istirahat gue diem di kelas, kan anak-anak yang lain pada ke kantin, yahh jadi kelas sepi, eh ngomong-ngomong si Chelsea kemana?"

"Ke toilet dulu, dari tadi gue nungguin, belom nyampe juga tu bocah, nih sampe somay punya kita udah dingin" jawabnya seraya menunjukkan siomay miliknya dan milik Chelsea yang sudah dingin.

"Kenapa gak makan duluan?" Tanya Rima heran.

"Gue, kan setia kawan" ucapnya sambil menaikkan kedua alisnya.

"Ohh gitu ya" Rima mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian mulai memakan makanan miliknya.

"Ah elah! Sia-sia gue nungguin, ternyata dia abis ngapel!" Kesal Vana saat melihat ke arah pintu kantin dan menemukan Chelsea yang berjalan bersama Gerald.

Rima mengikuti arah pandangan Vana, hatinya sedikit ngilu melihat pemandangan itu, tapi ia mencoba terlihat biasa saja.

"Sekarang, mereka udah pacaran ya?" Tanya Rima yang di balas anggukan oleh Vana.

"Hai Rim, Van ini punya gue?" Chelsea yang baru saja tiba, menyapa Rima dan bertanya kepada Vana sambil menunjuk salah satu siomay.

"Hai Chel" balas Rima.

"Iya punya lo" sahut Vana jutek, ia memilih untuk mulai memakan siomay nya.

Chelsea mengangguk dan duduk di depan Vana diikuti Gerald yang duduk di sampingnya. Kemudian gadis itu ikut memakan siomaynya.

"Gak nawarin, yang?" Tanya Gerald yang merasa di abaikan.

Chelsea hanya menjawab dengan gelengan tanpa menghentikan aksi makannya.

"Cih. Jadi cewek gak peka amat" decih Vana sinis.

"Ngapa lo?" Tanya Chelsea.

"Ah lo mah! Emang dasar gak peka. Lo gak nyadar kalo tadi gue jutek sama lo? Lo gak nanya gitu, gue kenapa?" Ucapnya tiba-tiba dengan sedikit ngegas.

"Ohh, lo kenapa?"

Vana menarik nafas panjang, kemudian menghembuskan nya perlahan "Lo tau gak sih? Gue tuh nungguin lo dari tadi, gue kira lo bener-bener ke toilet, makanya gue tungguin bela-belain gak makan duluan supaya makan bareng sama lo! Noh siomay kita ampe dingin. Eh tau nya dengan enteng nya lo dateng ke kantin bareng Gerald, abis ngapel kan lo? mana gak minta maaf lagi, kesel tau gak?" Cerocosnya panjang lebar.

Chelsea dan Gerald saling bertatapan dengan ekspresi bingung setelah mendengar ocehan Vana. Sedangkan Rima hanya menyimak.

"Gue emang ke toilet" ucap Chelsea.

"Gak mungkin lama banget, kan? Terus kenapa bisa tiba-tiba ke kantin bareng Gerald?"

"Ck. Emang ke toilet harus sebentar? Lagian gue emang gak sengaja ketemu Chelsea" bukan Chelsea tapi Gerald yang menjawab.

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang