33. Curhatan Vana

3.9K 225 52
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING ✨

Gerald menghentikan motornya di depan rumah Chelsea, kemudian gadis yang di bonceng nya itu turun dan berdiri di samping nya.

Tanpa bicara apapun Chelsea menyodorkan jaket yang di pinjamnya dari Gerald.

"Bentar" ujar Gerald dan membuka helm yang dipakainya.

"Makasih" ucap Chelsea setelah Gerald menerima jaket itu.

"Buat?"

"Udah nganter" jawab Chelsea.

"Mulai besok, kalo gue anter-jemput lo, gak usah bilang makasih"

"Kenapa?"

"Kan sekarang gue pacar lo" Gerald menjawab dengan senyuman lebar yang terpampang di wajahnya.

"Hm"

"Dih masih es, gapapa deh entar gue cairin"

"Gue masuk" pamit Chelsea dan membalikkan badannya.

"Bye gue pulang" ujar Gerald yang masih bisa di dengar Chelsea, kemudian ia memakai kembali helm nya.

"Tunggu" Chelsea kembali menghadapkan tubuhnya ke arah Gerald.

"Hm? Kenapa?" Lelaki itu menaikkan kaca helm nya.

"Jangan lupa sholat, lo belum sholat, kan?"

Gerald tersenyum dibuatnya, ia kembali membuka helm nya "heem belom, lo juga belom, kan? Jangan lupa sholat juga yaa"

"Iya"

"Sini bentar deh" titah Gerald meminta Chelsea menghampiri nya.

"Gak, lo suka macem-macem" tolak Chelsea.

"Gak bakal macem-macem, udah sini bentar"

Kali ini Chelsea memilih menurut, ia menghampiri cowok yang sekarang berstatus pacarnya itu.

"Apa?" Tanya nya setelah berada di samping Gerald.

"Gue dari tadi gemes tau sama lo" lelaki itu mengusak rambut Chelsea dengan pelan.

"Terus?" Chelsea tak memperdulikan tangan Gerald yang berada di kepalanya, yang kini sedang mengusap pelan disana.

"Gapapa" jawab Gerald pelan, kini kedua tangannya merapihkan rambut Chelsea yang sedikit berantakan.

"Lo mau masuk dulu?" Chelsea yang merasakan jantung nya berdebar dengan cepat karena perlakuan Gerald pun, menurunkan tangan lelaki itu.

"Enggak, mau langsung pulang aja" Gerald memakai helm nya.

"Gak cape buka pasang helm terus? Tanya Chelsea.

Gerald terkekeh kemudian menggelengkan kepalanya. Tangan kanannya memegang stang motor.

"Sekali lagi, makasih udah mau nerima gue" setelah mengelus pelan sebelah pipi Chelsea, ia pun melajukan motornya.

"Dan semoga lo gak ngecewain gue kedepannya" ucap Chelsea pelan, masih menatap Gerald yang kemudian menghilang dari pandangannya karena membelokkan motornya.

***

Waktu menunjukkan pukul 19.18 tapi gadis yang ditunggunya belum juga datang. Chelsea memilih untuk keluar dari kamarnya, menuruni tangga, kemudian melangkahkan kakinya menuju dapur.

Ia melihat bi Sumi tengah memasak "Cemilan masih ada gak bi?" Tanya nya.

"Eh non, cemilan? Lupa lagi bibi, bentar bibi liat-"

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang