5. Tukang bully

14.9K 714 5
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING ✨

Bel istirahat terdengar di seluruh penjuru sekolah, membuat para guru langsung menghentikan kegiatan mengajarnya. Termasuk Sarah, orang yang tengah mengajar di kelas Chelsea.

"... Untuk yang belum ngumpulin tugas, paling telat pertemuan selanjutnya ok?"

"Ok Bu!!" Jawab murid serentak.

"Ya sudah selamat menikmati waktu istirahat murid-murid ku, bye." Pamit Bu Sarah di akhiri kiss bye dan di balas gelak tawa dari para siswa.

"SADAR UMUR BU!!" Dimas salah satu murid XI IPA 1 berteriak tanpa takut.

"Eh siapa itu yang teriak." Bu Sarah yang masih di depan pintu tentu saja masih bisa mendengarnya.

Para murid serentak menunjuk Dimas. Sedangkan yang ditunjuk hanya menampilkan deretan giginya yang terdapat gingsul di sebelah kanan.

"Oh Dimas ganteng yaudah gapapa deh." Ucap Bu Sarah di akhiri kedipan matanya, setelah itu ia berlalu pergi.

"Anjing, merinding sebadan-badan gue." Dimas bergidik ngeri, dan lagi-lagi terdengar gelak tawa dari para murid.

"Ciee Dimas mau jadi suami keduanya Bu Sarah ciee." Vana dengan nada jahil, berusaha menggoda Dimas yang kini memasang wajah kesal.

"CIEEE..." Beberapa murid lainnya ikut menggoda Dimas.

"Berisik lo upil! Ngomong gitu lagi gue pastiin hidup lo gak bakal tenang." Dimas mengepalkan tangannya, menyisakan jari jempol yang mengacung dan mengarahkan tangan tersebut ke lehernya sendiri. Bergerak dari kiri ke kanan.

"Aduuh takut syekalii." Ejek Vana, lagi.

"Van, jangan takut. Gue ada di pihak lo." Ucap Rini, teman kelasnya yang lain.

"Ahayy lop yu 500 perak deh Rin."

"Lah cuma 500?" Tanya Rini heran.

"Iya soalnya 2500 lagi buat bebeb Chelsea, si cantik imut membahana yang mirip dengan guee hehe." Kedua tangan gadis itu menangkup pipinya sendiri.

"Iya mirip. Sama-sama punya mata, idung, kaki dan lain-lain." Kini giliran Dimas yang mengejek Vana.

"Apaan sih Dimas, sok asik. Kantin aja yuk Chel!" Ajak Vana.

"Hm bentar." Jawab Chelsea yang sedari tadi hanya memperhatikan. kini ia sedang sibuk memasukkan peralatan belajarnya ke dalam tas.

"Berangkat!!" Seru Vana sambil menarik lengan Chelsea .

"Ck, lepas." Ucap Chelsea malas.

"Ih kita kan bespren jadi gapapa dong." Vana cemberut.

"Hm." Chelsea menekan dehemannya.

“Berasa Nissa Sabyan ya Chel? Ham hem ham hemm muluuu.”

“Hm.”

"Mulai detik ini gue akan selalu berdoa kepada tuhan. Gue akan meminta untuk berhenti menjadikan Chelsea sebagai Nissa Sabyan."

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang