WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
"Eh baru pulang non?" Chelsea menoleh dan melihat bi Sumi yang tengah bersih-bersih.
"Iya bi." jawabnya tersenyum singkat.
"Mau makan? Bibi baru masak tadi, mumpung masih anget." Tawarnya.
"Chelsea masih kenyang. Gampang nanti kalo laper Chelsea tinggal angetin makanannya." Ia menepuk pelan perutnya, "Mau istirahat dulu." Jari telunjuknya mengarah ke lantai dua.
"Oh gitu, yaudah nanti kalo mau makan panggil bibi aja ya."
"Gak usah, Chelsea turun sendiri nanti, Chelsea ke kamar ya." Ucapnya yang di balas anggukan dari bi Sumi.
Melangkahkan kakinya, ia masuk ke dalam kamar dan menghempaskan tubuh lelah nya ke atas kasur dengan kasar. Ia merasa hari ini berbeda seperti biasanya, padahal tidak ada kegiatan tambahan apapun yang ia lakukan.
Ia mengambil ponsel nya lalu menyalakan data. Ngomong-ngomong, sejak bertengkar dengan ibunya kemarin, ia mematikan data nya karena tidak ingin terganggu oleh notifikasi yang datang, saat di sekolah pun ia hanya membuka aplikasi baca dan membaca cerita yang sudah di unduh.Notifikasi berdatangan, ia memilih membuka aplikasi chat yang terisi hanya dua kontak itu, tentu saja Vana dan mang Maman, tetapi bukan mereka berdua yang mengirim pesan, itu nomor tidak dikenal. Ia baru ingat, itu pesan yang belum sempat ia baca kemarin.
+62***********
| Jauhin Gerald!
| Kalo ngga, jngn salahin gw saat org di sekitar lo celakaGadis itu mengangkat kedua alisnya setelah membaca pesan tersebut, kemudian tersenyum kecil, ia berdiri dan berjalan menuju meja belajar, menghidupkan komputer miliknya yang biasa ia gunakan untuk menghilangkan bosan.
Ia sibuk mengotak-ngatik komputer nya tersebut, setelah hampir satu jam lamanya, ia menyenderkan punggungnya ke sandaran kursi sambil melipat kedua tangan di atas perut, bibirnya membentuk lengkungan kecil ke atas.
"Harusnya lo jangan macem-macem sama gue." Gumamnya, netranya tak sengaja melirik jam yang ada di dinding lalu terkejut saat melihat waktu hampir pukul lima sore.
"Astagfirullah shalat Chel." Ia bergegas bangun dari posisinya kemudian memasuki kamar mandi.
***
"Chelsea!!" Panggil seseorang saat ia tengah berjalan menuju kelas, ia menengok ke belakang dan melihat Rima yang sedikit berlari menghampirinya.
"Hai." Sapanya saat sudah berada di depan Chelsea.
"Juga." Balas Chelsea.
"Hah? Juga apa?" Tanya Rima tak mengerti.
"Hai juga." Ia melanjutkan langkahnya diikuti Rima.
Ngomong-ngomong, soal kejadian di kantin waktu itu, Chelsea memilih untuk tidak terlalu memikirkannya. Rima belum terbukti sengaja melakukan itu meskipun ada orang yang melihat. Kalaupun memang sengaja, ia belum tau alasan gadis itu apa.
"Lo gak bisa apa ngomong panjangan dikit." Keluhnya.
"Bisa." Jawabnya singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Fiksi RemajaWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...