45. Di Culik

3.3K 166 1
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BETEBARAN!!

HAPPY READING ✨

"Yang penting Chelsea harus tetep dalam pengawasan, jangan sampe lengah, ngerti?" Ucap Gerald kepada anggota paluska yang ada di markas saat ini.

"Ngerti boss" Balas para anggota serentak.

"Bisa-bisanya si Azka terus ngincer Chelsea" Gerald menggelengkan kepalanya pelan.

"Tahu tuh, banci banget ngelibatin cewek" sahut Tomi.

"Eh Rald pas gue nguping waktu itu, kok sampe sekarang gak ada tanda-tanda si Azka jalanin rencana nya ya?" Tanya Reza.

"Gue juga gak tahu, intinya kita harus jaga-jaga" jawab Gerald.

"Sekarang Chelsea lagi dimana?" Kini Tomi yang bertanya.

"Aman, pulsek gue langsung anterin ke rumah nya tadi, gue juga udah bilang ke dia suruh hati-hati"

Tomi mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawaban Gerald.

"Lah kalo dia ke luar rumah gimana? Kan bisa aja anak poison ngincer dia kemana-mana" ujar Farel.

Gerald terkekeh "Gue suruh dia chat gue kalo mau ke luar rumah, biar gue yang nganter"

"Terus kalo minta nya malem-malem bakal lo anterin juga?" Reza bertanya dengan sedikit melotot.

"Ya iya lah, apa sih yang enggak buat Chelsea" ia menaikkan kedua alisnya sambil tersenyum cerah.

"HOOIII BUCIN BUCIN!!" Sorak beberapa anggota, setelah nya mereka semua tertawa.

"Anjir dahlah perut gue sakit" ucap Putra dengan sisa tawa nya.

"Boss, gue gabung di luar sama anak yang lain" Bobi menggoyangkan bungkus rokoknya, memberi kode ia akan merokok.

"Yoii" Gerald mengacungkan salah satu jempolnya.

"Ngikut Bob!" Ucap Putra beranjak dari duduk nya.

"Woi Put!" Pangilan Arthur menghentikan langkah Putra.

"Paan?" Sahutnya.

"Sejak kapan lo ngerokok?" Ia mengernyit kan alisnya.

"Belom lama ini hehe, pas nyobain ama lo berempat emang malah bengek, tapi lama-lama enggak kok, gue malah ketagihan" jelasnya.

"Jangan terlalu sering Put" peringat Gerald.

"Sip Di" Setelah nya ia keluar dari markas.

"Kemana?" Tanya Farel yang melihat Gerald beranjak.

"Telpon Chelsea bentar" jawabnya, kemudian ia sedikit menjauh dari teman-temannya itu agar tak terlalu berbisik.

Ia menekan nomor Chelsea.

Panggilan pertama tak di angkat, ia mencoba lagi untuk menelfon Chelsea.

Panggilan kedua masih tak di angkat.

Ia terus mencoba menelfon Chelsea. Namun, sampai panggilan ke lima, gadis itu masih belum mengangkat nya.

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang