WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
Gerald beserta pasukannya mendatangi markas poison, tetapi disana hanya terdapat 4 orang yang sedang bersantai.
"Kasih tahu tempat Chelsea sekarang" ujar Gerald datar.
"Ki-kita gak tahu" jawab salah satu dari mereka dengan gugup karena merasa takut dengan keberadaan musuhnya dengan jumlah banyak.
"Gak usah bohong, lo pada gak bakal kita apa-apain kalo jawab sekarang juga" kini Reza angkat bicara.
"Kita emang g-gak tahu" satu orang lainnya ikut menjawab.
Arthur terkekeh "Emang dasarnya minta di hajar"
"Hajar" titah Gerald.
Mendengar perintah Gerald, 4 anggota paluska maju untuk menyerang ke-4 anak buah Azka itu. Lawan yang seimbang, Gerald bukan tipe orang yang suka keroyokan.
Bukan hanya modal tenaga, tetapi memiliki kemampuan bela diri yang terus di latih, tentu saja anggota paluska dapat menang dengan mudah. Setelah lawan kalah, dengan cepat mereka mengunci lawan agar tidak dapat memberontak lagi.
"Jawab, dimana bos lo sembunyiin Chelsea?" Gerald kembali bertanya.
"Gak tahu" jawab mereka dengan lemas.
"Jawab anjing!! Lo mau lebih parah hah?!" Bentak nya karena merasa emosi.
Putra menepuk bahu Gerald agar lelaki itu tidak terlalu emosi.
"O-oke gue tahu gue tahu" satu dari mereka yang memiliki rambut gondrong memilih pasrah.
Dengan segera Gerald mengangkat cowok gondrong itu agar berdiri dan sedikit menyeret nya untuk keluar dari markas poison tersebut.
"Lo ikut gue, arahin tempat ketua lo sandera Chelsea" ucap nya yang di angguki dengan segera oleh cowok gondrong itu "dan lo ber-empat disini, jagain mereka. Jangan sampe mereka ngabarin temennya yang ada di tempat Chelsea sekarang, atau mau bawa mereka sekalian juga gak papa, asal tetep awasin aja" kini ucapan Gerald mengarah kepada 4 anggotanya yang berkelahi tadi.
"Kita mau ikut aja bos hehe, mereka bakal kita bawa kesana, kalo masalah ngabarin gak bakal, hp nya udah kita pegang" jawab satu orang setelah mereka berdiskusi sebentar.
"Oke, sekarang kita jalan"
Setelah Gerald berucap, mereka semua bergegas menaiki kendaraannya masing-masing dan langsung melaju begitu Gerald memberi isyarat.
***
"Keluar sekarang atau gue dobrak!!"
Cklek
Pintu kamar mandi dengan ukuran kecil itu terbuka, menampilkan Chelsea yang berusaha tetap tenang walau dalam hati ia panik setengah mati. Sedikit lega, karena ia di izinkan untuk mengganti pembalutnya, tentu saja salah satu anggota Azka yang membeli pembalut tersebut.
'ya Allah, kenapa juga gue di culik pas lagi haid' batinnya karena merasa kejadian ini cukup konyol.
"Ikut gue" dengan kasar, Azka menarik bagian lengan baju Chelsea dan menyeret nya agar gadis itu mengikuti nya, sedangkan Chelsea mencoba memberontak meskipun usahanya sia-sia karena tenaga tidak cukup kuat, apalagi nyeri di bagian perutnya akibat haid membuat ia semakin merasa lemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Roman pour AdolescentsWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...