WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
Pagi ini kelas XI IPA 1 masih tampak sepi. Di dalamnya hanya ada beberapa murid termasuk Chelsea dan Vana.
Terlihat Vana yang tiada hentinya mengoceh membuat Chelsea yang sedang mengerjakan tugas menjadi sedikit terganggu.
"Bener lho Chel."
"Jangan berisik Vana." Geram Chelsea.
"Ish tapi lo sama Gerald tuh emang cocok, banget malah. Nih gue sebutin kecocokan kalian berdua. Pertama lo cantik dia ganteng, kedua lo pinter dia juga gak kalah pinter, ketiga kalian sama-sama jago bela diri, keempat em... Apa lagi ya? Ada pendapat Chel?"
"Gue lagi ngerjain tugas, bisa diem?" Gadis itu menatap Vana dengan tatapan datar.
"Enggak." Vana menggeleng sambil tersenyum lebar, "Lagian mau gue kasih contekan malah gak mau." Lanjutnya.
Chelsea mengacuhkan perkataan Vana dan lanjut mengerjakan tugas.
"Kenapa bisa lupa? Tumben banget seorang Chelsea yang cantik bak bidadari dan pintar bak Albert Einstein lupa mengerjakan tugas." Ucapnya dramatis.
"Alay." Sahut Chelsea.
"Gue nggak al-"
"Lebay."
"Gue nggak leb-"
"Bego."
"Lo yang beg-"
"Bodoh."
"Au ah males ngobrol sama lo, dinistain mulu." Ia beranjak menuju bangku Hana, sang bendahara kelas.
"Huh tenang kan." Gumam Chelsea.
***
"Noh Gerald noh." Vana menggoyang-goyangkan lengan Chelsea.
"Bodo."
"Emang kenapa sama Gerald?" Tanya Rima.
Mereka sedang duduk di kursi yang berada di taman, waktu memang menunjukkan jika saat ini masih jam pelajaran. Namun para guru sedang menjalani rapat, mendadak katanya
"Masa lo gak tau." Vana menampilkan tatapan herannya.
"Enggak." Rima menggelengkan kepalanya pertanda bahwa ia memang benar-benar tidak tahu dengan apa yang di maksud oleh Vana.
"Kan Chelsea lagi deket sama Gerald, ya gak Chel?" Gadis itu menyentuh bahu Chelsea menggunakan telunjuknya.
"Biasa aja." Sahutnya acuh, ia sedang fokus dengan novel horor ditangannya.
"Ihh lo mah gi- eh eh Chel Gerald kesini tuh." Ia tidak melanjutkan ucapannya karena melihat Gerald berjalan ke arah mereka bersama teman-temannya.
"Hai Chel." Sapa Gerald setelah sampai di hadapan Chelsea.
"Hm." Gadis itu sepertinya sama sekali tidak ingin terganggu jika sedang membaca novel.
"Udah makan belom?" Tanya Gerald.
"Hm."
Gerald memberi kode kepada Vana agar gadis itu membiarkannya berdua dengan Chelsea. Vana yang mengerti langsung mengangguk sambil menunjukkan ibu jari dan telunjuknya disatukan seakan berkata 'ok'.
Vana berdiri dan menarik tangan Rima, entah kenapa gadis itu menjadi sedikit pendiam dibanding biasanya.
Melihat Vana akan pergi dengan segera Reza menyusulnya, sedangkan temannya yang lain hanya diam di tempat, sepertinya mereka tidak ada niatan untuk pergi. Apa lagi Arthur yang sedang cemberut melihat Gerald duduk di sebelah Chelsea.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Teen FictionWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...