WARNING⚠️⚠️
BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
"JANGAN BERANI LO SENTUH DIA!" Tiba-tiba seorang laki-laki berteriak. Saat Chelsea menoleh ke belakang, ia melihat tangan Shilla melayang di udara. Sepertinya gadis itu berniat memukul kepalanya.
Arthur. Lelaki itu yang berteriak agar Chelsea tidak terkena pukulan Shilla. Ia hanya berteriak, karena sebelumnya Gerald sudah berjalan menghampiri Chelsea.
"Hello, lo pikir gue takut sama lo?" Tanya Shilla dengan nada di buat-buat dan agak keras supaya dapat terdengar di telinga Arthur.
"Gak takut? Gede juga nyali lo." Gerald kini sudah berdiri di belakang Shilla.
Mendengar suara di belakangnya dengan segera Shilla membalikkan badannya, seketika ia menjadi gugup. Cowok itu merupakan incarannya sejak lama, namun tak pernah ada respon apapun dari Gerald, cowok itu bahkan dengan terang-terangan menunjukkan raut tidak suka saat Shilla mencoba mendekatinya.
"Ha-hai Rald." Gadis itu tersenyum kaku.
Alis Gerald terangkat sebelah saat melihat tingkah Shilla.
"Gak jadi mukulnya?" Gerald memberikan tatapan tajamnya.
"Hah? e-enggak kok, siapa yang mau mukul coba?"
"Lo pikir gue buta?"
"Enggak tapi kan..." Shilla mencoba mencari alasan yang tepat untuk dia berikan kepada Gerald. Ia tidak mau terlihat buruk di depan lelaki yang disukainya, meskipun percuma karena namanya di sekolah ini sudah terkenal dengan sebutan 'queen bullying'.
"Gak usah ngelak" Sahut Rima sinis.
Chelsea berdecak mendengar perdebatan mereka "Gak usah di perpanjang." Ujarnya.
"Gak bisa gitu dong Chel kan dia mau mukul lo tadi." Sewot Gerald.
"Tapi Rald, gue sama Sherly malah udah di jambak sama dia." Eluh Shilla dengan suara mendayu.
"Bodoo." Jawab Gerald. Murid yang bisa mendengar ucapan Gerald sontak langsung tertawa.
"Udah jangan di perpanjang lagi, nanti ada guru yang denger." Ucap Chelsea saat melihat Gerald akan kembali membuka perdebatan.
Gerald memilih menuruti ucapan Chelsea dari pada harus berurusan Mak lampir pikirnya, "Ayok." Lanjutnya sembari menarik tangan Chelsea.
Shilla terkejut melihatnya, ayolah ia yang berusaha dekat saja sudah sangat kesusahan, sedangkan kini dihadapannya cowok itu menarik tangan seorang gadis dengan santai.
"Kemana?" Tanya Chelsea.
"Cuci tangan, tangan lo habis di pake pegang dua sampah tadi."
Ucapan yang sengaja Gerald keraskan itu kembali mengundang tawa dari para siswa lain.
"Entar."
"Udah ayo buru."
"Diem dulu" Ucap Chelsea yang ditujukan untuk Gerald.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Teen FictionWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...