WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
"Beneran pasien rsj lepas"
"Lho? Kenapa?" Tanya Vana yang mendengar gumaman Chelsea.
"Ya mikir aja Van"
"Gimana-gimana?"
"Mikir Vana, bocah lapan taun lo cemburuin?"
"Yaa, terus? Chelsea denger nih ya" ia memberi jeda kemudian melanjutkan ucapannya "gue itu cemburu! Ini tuh masalah perasaan, yah yang namanya perasaan kan dari hati, jadi otak gue gak berfungsi dalam masalah ini, jadiii yaa cemburu mah cemburu aja intinya. Ah udahlah lo mah gak bakal ngerti, punya pacar aja enggak!"
"Siapa bilang?" Tanya Chelsea sedikit ngegas.
"Hah?"
"Siapa bilang gue gak punya pacar?"
"Lo punya pacar?" Mata Vana setengah melotot.
Chelsea tersenyum sinis "Lo kira?"
"Beneran punya?" Tanya Vana sekali lagi.
"Logika nya aja, orang secantik gue mana mungkin gak punya pacar?" Jawab Chelsea santai sambil memainkan kuku pendek di tangannya.
"Gue berasa agak aneh sama sikap lo, tapi itu bisa gue tanya entar. Sekarang lo jawab, siapa pacar lo?" Matanya memicing tajam.
"Lo bego kalo gak bisa nebak"
"Ohh gue yakin nih, si Gerald, kan?"
"Hm"
"Anjir! Beneran?! Sejak kapan?!"
"Tadi" jawab gadis itu singkat.
"Ohh baru toh" Vana mengangguk-anggukan kepalanya.
"Ekhem, ka-kalo orang pacaran, biasanya ngapain?" Chelsea bertanya dengan sedikit gugup.
"Kalo gue mah, biasanya jalan, makan-makan, di ajak ke rumah camer, kek gitu-gitu lah, kenapa emangnya?"
Chelsea mengangguk mengerti "Lo, biasa ngasih sesuatu gak ke Reza?"
"Kok banyak nanya sih?"
"Kalo gak mau jawab yaudah" ucap Chelsea.
"Eh gue jawab kok. Gue gak biasa ngasih barang ataupun makanan sih, soalnya kata Reza, kasih dia perhatian aja udah cukup" ujarnya sambil sedikit mengingat-ingat.
"Perhatian?" Tanya nya memastikan yang di jawab anggukan oleh Vana.
Chelsea menghela nafas "gue sama diri sendiri aja cuek, gimana bisa ngasih perhatian ke orang" ucapnya pelan.
"Coba aja dikit-dikit, kalo gak nyoba ya pasti gak bakalan bisa. Lakuin hal kecil yang bikin Gerald seneng pokoknya, selama ini, kan dia selalu ngelakuin apapun buat lo"
"Hm gue coba"
"Kok malah jadi lo yang curhat?"
Chelsea menaikkan bahunya "ngalir gitu aja" ucapnya.
"Gapapa deh, terus menurut lo cerita gue tadi gimana?"
"Jangan di potong" Chelsea memperingati membuat Vana mengangguk cepat "Van, gue tau cemburu tuh emang wajar dalam suatu hubungan. Tapi liat-liat juga siapa yang lo cemburuin, kalo misalkan gue yang deket sama Reza wajar lo cembu-"
"Kok contohnya harus deket sama lo? Kan bisa, deket sama Rima kek, siapa gitu. Lo mau ngerebut Reza yah?!" Ngegasnya di akhir kalimat.
"Udah gue bilang jangan dipotong Vanaaaaa" ucap Chelsea gemas "dahlah males!" Ia membaringkan tubuhnya membelakangi Vana dengan sedikit keras, kemudian menarik selimut sampai batas leher.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Teen FictionWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...