WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
"Ada Gerald?" Tanya Chelsea kepada salah satu orang yang berada di depan kelas pacarnya itu.
"Kalo gak salah sih ada, belom keluar kelas" jawab perempuan itu.
"Makasih" Chelsea melihat keadaan kelas Gerald, matanya mencari posisi cowok itu.
Seketika ia berdecih saat melihat Reyna tengah berusaha mendekati pacarnya itu, dan yang lebih mengesalkan, Gerald hanya diam saja.
"Rald" panggilnya membuat Gerald termasuk orang-orang yang sedang berada di kelas menengok ke arahnya.
Kemudian Gerald menaikkan sebelah alisnya menanggapi panggilan Chelsea barusan, sedangkan yang lain langsung kembali pada kegiatannya masing-masing.
Chelsea membuat gestur agar Gerald menghampirinya. Lelaki itu menurut, ia berdiri dari duduk nya, namun saat ingin melangkah ada tangan yang menahannya.
"Ngapain?" Tanya Gerald datar, menatap tangannya yang dipegang oleh Reyna.
"Aku ikut ya?"
"Ck" Gerald menyentakkan tangannya agar pegangan Reyna terlepas "Gak usah genit bangsat" makinya sebelum melanjutkan langkahnya untuk menghampiri Chelsea.
"Apa?" Tanya nya saat sudah berada di depan Chelsea, ia masih kesal dengan gadis itu karena kejadian kemarin.
"Ngobrol" jawab Chelsea singkat, ia juga sebenarnya masih kesal karena sikap kasar Gerald, tapi ia harus meluruskan kesalahpahaman yang ada.
"Hm tinggal ngobrol"
"Taman belakang" Chelsea berjalan mendahului Gerald.
Gerald menghela nafas sebelum mengikuti Chelsea untuk menuju taman belakang sekolah. Taman yang biasa dijadikan tempat ngapel oleh sebagian pasangan lain karena sepi, jauh juga dari jangkauan guru-guru.
Setelah sampai, Chelsea duduk di salah satu kursi yang ada diikuti Gerald yang duduk di sampingnya.
"Boleh gue jelasin yang kemarin?" Tanya Chelsea mengawali.
"Terserah" balas Gerald tanpa menatap gadis itu.
"Kemarin waktu di samping lapangan, gue gak ngobrol sama Azka, gue mau nyusul Vana, tiba-tiba dia nyegat gue, ngomong inilah, itulah, gue gak nanggepin Rald, beneran" ucapnya menjelaskan kejadian di lapangan terlebih dahulu.
"Hm, trus yang deket parkiran?" Ia menaikkan kedua alisnya.
"Gue keasikan main hp, gak sengaja nabrak dia, jadi ya minta maaf"
"Minta maaf, trus ngobrol, iya kan?"
"Ck" Chelsea mendelik "Pas udah minta maaf niatnya mau pergi, tapi di tahan mulu, lagi-lagi dia ngomong ini itu, gak jelas"
"Dia ngomong apaan?"
"Godain gue, jelek-jelekin lo"
"Apa? Ngejelek-jelekin gue? Sialan" Gerald mencoba menetralkan nafasnya, kesal terhadap Azka.
"Hm"
"Trus apa kata lo tadi? Godain lo? Ck. Awas aja njing" umpatnya bergumam di akhir kalimat.
"Udah jelas, kan?"
"Iya, maaf" ucap Gerald setelah sejenak menurunkan emosinya.
"Buat?"
Gerald cemberut "udah kasar sama lo, minta maaf ya?" Tanya nya memelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Teen FictionWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...