26. Gerald Sialan

5K 235 2
                                    

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!

HAPPY READING ✨

Dua Minggu berlalu, kini Chelsea sudah siap untuk kembali bersekolah. Sebenarnya, gadis itu sudah pulang sejak beberapa hari lalu, namun karena kondisi kakinya, ia baru bisa pergi ke sekolah hari ini.

Tok tok tok

"Non, ada den Gerald di luar" Ucap bi Sumi memberi tahu keberadaan Gerald kepada Chelsea yang masih berada di kamarnya.

"Iya bi" balas Chelsea dari dalam kamar.

Ceklek

"Masih disini?" Tanya Chelsea yang baru saja keluar kamar dan mendapati bi Sumi masih ada di depan pintu kamarnya.

"Kan kaki non masih agak sakit, jadi bibi mau bantuin turun tangganya"

"Chelsea bisa sendiri" tolak gadis itu, karena ia merasa kakinya sudah sembuh total.

"Yaudah bibi ikutin aja dari belakang, takut tiba-tiba sakit kan gak ada yang tau"

"Yaudah terserah bibi"

Chelsea mulai menuruni tangga dengan langkah biasa, diikuti bi Sumi yang sudah siap menangkap gadis itu bila akan jatuh.

"Nih udah, Chelsea gak kenapa-napa, kan?" Tanya nya saat sudah berhasil menuruni semua anak tangga.

"Iya non, kan bibi cuma jaga-jaga"

Chelsea tersenyum kecil, bahkan seorang pembantu saja mengkhawatirkan nya sampai seperti ini, tapi wanita yang melahirkannya? Ia kecelakaan pun, orang itu tidak menjenguk sama sekali.

"Chelsea berangkat" ia berniat mencium punggung tangan bi Sumi.

"Eh sarapan dulu" ujar bi Sumi menjauhkan tangannya "kalo belum sarapan gak boleh berangkat" larangnya.

"Nanti di sekolah Chelsea sarapan, kasian Gerald kalo nunggu kelamaan"

"Kasian den Gerald nunggu kelamaan, atau udah kebelet ketemu?" Tanya bi Sumi dengan nada menggoda.

"Kasian bi"

"Iya deh bibi pura-pura percaya aja" wanita itu terkekeh "tapi bener ya, nanti sarapan di sekolah"

"Iya bi" Chelsea tersenyum meyakinkan "assalamualaikum" pamitnya setelah mencium punggung tangan bi Sumi.

***

Chelsea mulai memasuki kelasnya, seperti biasa, wajah datarnya terpampang jelas.

"Huaaa!! Cees gue udah sekolah lagi!!" Pekik Vana yang langsung bangun dari duduknya dan menerjang Chelsea dengan pelukan.

"Pelan-pelan Van, Chelsea baru juga sembuh" peringat Gerald yang berada di belakang Chelsea.

"Eh iya maapin" Vana langsung melepaskan pelukannya dengan Chelsea.

"Hm" hanya itu jawaban Chelsea.

"Masih jadi es ternyata" ujar Vana menggelengkan kepalanya heran "dah ah lagi males ngomong sama es batu, nanti aja kalo udah cair baru ngomong lagi sama gue ok?" Ia kembali menuju bangkunya.

I Love You, Cool GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang