WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN!!HAPPY READING ✨
Gerald termenung di dalam kelasnya, wajahnya begitu masam, ini hari kedua ia harus jauh dari Chelsea, lelaki itu tak berhenti mengumpati papa nya dalam hati.
Dasar anak durhaka.
"Liat deh si bos" Farel menunjuk Gerald.
"Kenapa tuh?" Tanya Reza yang melihat kondisi wajah Gerald.
"Dihukum ama bokapnya, suruh jauh dulu sama Chelsea, padahal cuma dua hari, tapi emang udah dasar nya bucin, ya begitu" ungkap Farel.
Gerald memang selalu cerita kepada teman sengkleknya yang satu itu jika ada masalah apapun.
"Tapi kalo sehari-hari udah biasa bareng seseorang, pasti bakalan ngerasa beda sih pas jauhannya" Putra mengangguk-anggukan kepalanya.
"Sotoy lo!" Arthur menoyor Putra dengan agak keras.
"Dih anjir gak usah ditoyor juga lah!" Ucapnya tak terima dengan ngegas.
"Kasian gue liat muka si Aldi, memprihatinkan banget" Reza terkekeh.
"Ajak ngantin aja yok, hibur dia entar pake goyang dumang, ya gak Rel?" Ucap Putra kepada Farel yang langsung diacungi jempol oleh temannya itu.
"Ayo, tapi bentar deh, gue penasaran. Thur, lo masih ada rasa ama bu bos?" Tanya Farel membuat Arthur gelagapan.
"Hah? Apaan? Kok tiba-tiba bahas itu?"
"Penasaran aja gue" Farel mengendikkan bahunya.
"Gue juga penasaran lho" Reza ikut menimpali.
"Gue juga! Gue juga!" Seru Putra.
"Juga apa dongo?" Sarkas Farel.
"Juga sayang sama lo" ia mengedipkan matanya genit.
"Bwahahaha" kelakuan Putra membuat ketiga temannya itu tertawa.
"Cocok lo, kalo malem jadi Putri aja ya?" Ucap Reza.
"Enggak bang, aku kalo malem jadi Juleha" Putra membuat suara yang di imut-imutkan.
"Ngeri anjir lama-lama liatnya" Arthur bergidik ngeri, dalam hati ia bersyukur karena teman-temannya itu sudah lupa soal pertanyaan tentang Chelsea tadi, dia kan belum bisa move on.
"Eh iya pertanyaan yang tadi belom di jawab" ucap Farel mengingatkan.
"Ah si anjing" gumam Arthur "oh itu, dikit lagi move on kok"
"Cih. Dusta" sangkal Farel.
"Dahlah biarin, mungkin dia sedang tidak ingin bercerita, ayo ajak si Aldi" ucap Reza menyudahi.
"Bos yok ngantin" ajak Putra membuat Gerald tersadar, ia hanya menganggukkan kepalanya dan mengikuti teman-temannya itu untuk menuju kantin.
"Itu Chelsea, kan?" Tanya Arthur menunjuk ke arah samping lapangan.
Seketika Gerald mengangkat kepalanya, ia melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Arthur. Alisnya mengernyit saat melihat gadis itu sedang mengobrol dengan seorang laki-laki.
Matanya sedikit membulat saat laki-laki itu ingin menyentuh bagian wajah Chelsea, tapi untungnya gadis itu dengan cepat menghindar membuat ia menghembuskan nafas lega. Tak menunggu waktu lama, ia memilih untuk menghampiri kekasihnya itu.
"Mau lo apain cewek gue?" Tanya Gerald datar, ia berdiri di depan Chelsea, menyembunyikan gadis itu dibalik tubuhnya.
"Cuma ngobrol doang" jawab laki-laki itu santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, Cool Girl
Teen FictionWARNING MENGANDUNG KATA-KATA KASAR⚠️ Chelsea Anindita, gadis bersifat dingin dan selalu acuh pada orang-orang di sekitarnya. Tak pernah mau berurusan dengan yang namanya cinta karena menurutnya cinta itu tidak berguna, hanya membuat sakit dan patah...