33. Fake

75 8 15
                                    

Ketika harapanku dihancurkan oleh senyuman palsumu.
~~~

Happy reading, guys!🤗

••
Lagi-lagi mentari mengambil alih posisi bulan. Ribuan bintang ikut hilang. Gelap mulai sirna dihempas oleh cahaya mentari yang semakin meninggi.

Jam dinding menunjukan pukul 08:50 saat Siddharth meninggalkan kamar. Sementara Syafa masih terlelap dalam tidurnya.

Langkah Siddharth menuruni anak tangga menuju ruang tamu. Ini memang sudah lewat waktu sarapan. Ia terlambat dan tertinggal. Itu terbukti saat ia melihat ke arah meja makan, Vibha dan Abhishek sudah hampir menyelesaikan sarapannya. Sementara Shaka dan Vaishnavi berada di ruang tamu.

Shaka tengah bermain dengan beberapa mobil mainan yang tergeletak di lantai. Sementara Vaishnavi tengah menyuapi Shaka yang belum menyelesaikan sarapannya. Entah kenapa hari ini Shaka ingin makan sambil bermain, namun Vaishnavi masih memaklumi hal itu.

Sejenak Siddharth terdiam, memperhatikan Vibha, Abhishek, Vaishnavi dan Shaka secara bergantian dari arah anak tangga. Ia tampak menghela nafas panjang sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkahnya.

Siddharth lebih memilih melangkah menuju ruang tamu. Tepatnya menghampiri Shaka yang kini masih asyik bermain sembari sesekali menerima suapan dari Vaishnavi. Tanpa izin Siddharth duduk bergabung dengan Shaka di atas lantai.

"Come on play with me." (Ayo bermain denganku.) Ujar Siddharth yang sukses mendapatkan tatapan tajam dari Shaka dan Vaishnavi.

Dari kejauhan pun, perhatian Abhishek dan Vibha sukses teralih. Mereka menatap Siddharth dengan tajam. Jujur saja mereka tidak percaya atas ucapan Siddharth baru saja. Terlebih saat Siddharth menebar senyuman manis di bibirnya.

Siddharth mengambil satu mobil mainan milik Shaka yang tergeletak di lantai. "I haven't played with you in a while. Now i will play with you." (Sudah lama aku tidak bermain bersamamu. Sekarang aku akan menemanimu bermain.) Ujar Siddharth sangat lembut.

Entah apa yang terjadi pada Siddharth saat ini. Kini ia kembali bersikap dan berbicara lembut. Apakah dia memilih untuk melupakan emosinya dan berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan keluarganya lagi? Terutama hubungannya dengan Shaka?

Shaka masih terdiam. Tatapannya masih mengikat wajah Siddharth dengan tajam. Jujur saja ia masih tidak percaya Siddharth bersikap manis lagi seperti ini.

Vaishnavi benar-benar merasa bingung. Dahinya bahkan mengerut saat Siddharth menatapnya dan menebar senyuman manis padanya.

'Ada apa ini?'

Namun senyuman Siddharth terpaksa harus menyusut saat tiba-tiba Shaka merampas mainan miliknya dalam genggaman Siddharth. Siddharth menatap Shaka tajam, bingung.

"I don't wanna play with you." (Aku tidak ingin bermain denganmu.) Ucap Shaka sembari kembali melanjutkan bermainnya dan tidak menghiraukan tatapan Siddharth yang semakin bingung terhadapnya.

"Why?" Tanya Siddharth bingung.

"Because mama forbade me to talk to strangers." (Karena ibu melarangku untuk bicara dengan orang asing.) Ungkap Shaka yang membuat Siddharth segera menatap Vaishnavi dengan tajam.

Sementara Vaishnavi hanya terdiam tanpa memberikan reaksi apapun.

"And i don't want to play with strangers." (Dan aku tidak ingin bermain dengan orang asing.) Lanjut Shaka yang kembali mendapatkan tatapan tajam dari Siddharth.

"But i'm your uncle, right? I'm not a stranger." (Tapi aku pamanmu, kan? Aku bukan orang asing.) Tanya Siddharth sekaligus mengingatkan.

"You're not my uncle." (Kau bukan pamanku.) Jawab Shaka masih dengan nada rendah. Perhatiannya masih tertuju pada mainannya, enggan menatap Siddharth lagi.

About STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang