Secantik apapun wanita yang pernah berada disampingku. Tapi cintaku hanya tetap untukmu.
~~~Happy reading, guys!🤗
••
Banyak hal yang harus dilakukan, mulai dari membersihkan setiap sudut ruangan rumah, hingga menyiapkan sarapan. Namun Vibha dan Syafa berhasil menyelesaikannya dalam waktu yang cukup singkat. Semuanya hanya selesai dalam waktu kurang dari dua jam. Bahkan kini sarapan pun sudah tersusun rapi di atas meja makan.Syafa membawa sesuatu di tangannya saat ia melangkahkan kaki menuju kamar demi memberitahu Siddharth bahwa sarapan telah siap. Syafa membuka pintu kamar dan memasukinya.
"Sidd--" Baru satu kata terucap, namun ucapannya harus terhenti saat ia melihat sesuatu yang membuatnya cukup merasa terkejut.
Matanya melebar. Syafa nyaris tak percaya. Dinding kamarnya yang semula kosong tanpa ada suatu apapun, kini dipenuhi oleh banyak bingkai foto yang berjajar rapi. Yang lebih mengejutkan lagi, semua bingkai foto itu berisikan foto pernikahannya bersama Siddharth.
Pandangan tajam Syafa segera teralih menatap sosok Siddharth yang kini tengah duduk di atas lantai. Di hadapan Siddharth ada sebuah bingkai yang ukurannya cukup besar, mungkin sekitar 80 cm × 60 cm. Siddharth tengah sibuk memasang sebuah foto ke dalam bingkai besar itu.
"Sidd? You put all this up?" (Sidd? Kamu yang memasang semua ini?) Tanya Syafa sembari melangkahkan kakinya mendekati Siddharth.
"Yes." Jawab Siddharth singkat, sementara perhatiannya masing fokus pada bingkai foto di hadapannya.
Syafa segera duduk di hadapan Siddharth. Pandangannya kembali menelusuri satu persatu foto pernikahannya bersama Siddharth yang memenuhi dinding kamarnya. Tak percaya, kagum, haru, bahagia, semuanya bersatu dalam raut wajah Syafa kali ini.
Sesaat kemudian, pandangan Syafa teralih menatap bingkai foto yang masih dikerjakan oleh Siddharth. Pandangan Syafa seketika melebar kala Siddharth membalikan bingkai foto itu dan menampilkan foto apa yang terpajang disana.
Itu adalah foto pernikahan yang membuat Syafa cukup merasa gugup kala melakukan pemotretannya. Posisinya Siddharth menghadap kamera, sementara Syafa membelakangi kamera dan tepat berada di hadapan Siddharth.
Disana tubuh Syafa benar-benar tertempel dengan tubuh Siddharth. Tangannya ia letakkan di dada bidang Siddharth, sementara tangan kiri Siddharth berada di pinggang Syafa. Mata keduanya sama-sama tertutup kala kening keduanya saling tertempel.
Siddharth segera bangkit dan memasangkan bingkai foto itu di dinding yang tepat sejajar dengan tempat tidurnya. Syafa ikut bangkit. Senyuman di bibirnya mengembang lebar melihat itu.
Sungguh itu adalah foto yang sangat indah. Terlebih lagi foto itu dipasang di sebuah bingkai yang lebih besar dari yang lainnya dan diposisikan di tempat yang mudah dilihat kapan saja.
"Why are you putting up all our wedding photos like this?" (Kenapa kamu memasang semua foto pernikahan kita seperti ini?) Tanya Syafa dengan masih menatap foto pernikahannya dengan lekat.
"To remind myself." (Untuk mengingatkan diriku sendiri.) Jawab Siddharth yang sukses mendapatkan perhatian Syafa.
"You mean?" (Maksudmu?) Dahinya mengerut, namun senyuman di bibirnya masih bertahan.
Pergerakan Siddharth terhadap bingkai foto itu terhenti. Pandangannya segera teralih menatap Syafa yang tengah menatapnya bingung. Sejenak Siddharth terdiam. Pandangan keduanya semakin terikat dengan lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
About S
Fiksi PenggemarTAMAT Ketika Jodohmu Adalah Idolamu Genre : Fiksi/Fanfiction Jadi, semua adegan di cerita ini hanya merupakan kisah fiktif atau rekaan belaka. Tidak ada unsur nyata sama sekali. Mohon pengertian dan kerjasamanya, agar tidak terjadi kesalahfahaman. [...