Sebesar apapun tantangannya, akan tetap kulakukan demi bisa bersamamu.
~~~For jombs, siapkan mentalmu di part kali ini🤣 Biar hatimu nggak cenat-cenut kaya badut😅
Happy reading!🤗
••
Laju mobil pernikahan perlahan semakin cepat. Membawa Syafa menjauh dari tempat yang sudah ia anggap sebagai surga dunianya. Tempat seribu kenangan indah untuknya. Dan kini, ia harus meninggalkan kenangan indah itu. Mungkin untuk selamanya.'Tuhan, aku ingin jujur. Aku belum siap untuk pergi dari tempat itu. Aku belum siap meninggalkan mereka. Aku masih ingin bersama mereka.' Batin Syafa melirih.
Kegelisahan tak kunjung menyusut dari dinding hatinya. Ketakutan masih terlihat jelas dalam raut wajahnya. Pandangannya tertunduk. Sorotan matanya masih menyiratkan kecemasan.
Hampir saja kristal bening kembali meluncur dengan bebas. Namun sebelum itu terjadi, Syafa dibuat terkejut saat tiba-tiba ada sebuah tangan yang menyentuh tangannya dan menggenggamnya dengan erat.
Refleks Syafa menatap tajam tangan yang kini mulai mengelus tangannya dengan lembut. Sejenak ia terdiam. Kemudian ia mengarahkan pandangannya pada seseorang yang telah berlaku demikian padanya.
Siddharth. Pemuda itu rupanya terus memperhatikan Syafa sejak tadi. Kala Syafa menatapnya dengan bingung, perlahan sebuah senyuman tipis nan menenangkan hadir menghiasi bibirnya.
"You don't need to be afraid. And don't worry. I'm here to always take care of you." (Kamu tidak perlu takut. Dan jangan khawatir. Aku ada disini untuk selalu menjagamu.)
Terlihat dengan jelas, Siddharth tengah berusaha menransfer ketenangan untuk Syafa melalui sentuhan dan senyumannya.
Syafa dibuat mematung saat mendapatkan perlakuan demikian dari Siddharth. Jujur saja, hingga saat ini ia masih antara percaya dan tidak percaya bahwa pemuda yang seharian ini terus berada di sampingnya itu adalah Siddharth Nigam.
"Thank you," Ujar Syafa setelah ia sadar dari lamunannya.
Siddharth hanya menganggukan kepalanya perlahan untuk menjawab ucapan Syafa. Senyuman di bibirnya terukir semakin lebar. Tangannya kembali bergerak mengelus tangan Syafa yang kini masih dalam genggamannya.
Melihat senyuman manis Siddharth yang mampu meluluhkan hati siapa saja yang melihatnya. Akhirnya Syafa berhasil mendapatkan sedikit ketenangan.
Namun senyumannya masih belum terukir, tanda masih ada banyak hal yang mengganggu fikirannya. Bukan tentang perpisahan tadi, melainkan tentang Siddharth.
"Sidd?" Ujar Syafa yang membuat tatapan Siddharth terhadapnya semakin lekat.
"Hmm?" Ujar Siddharth singkat. Kemudian ia melepaskan genggamannya dengan perlahan.
"There are many things i want to ask you." (Ada banyak hal yang ingin aku tanyakan padamu.) Ungkap Syafa dengan serius.
"Yes. Just say it." (Ya. Katakan saja.) Kini perhatiannya benar-benar fokus pada Syafa.
"Do you know that you will be arranged with me?" (Apa kamu tahu kalau kamu akan dijodohkan denganku?) Pertanyaan pertama dan sangat besar, Syafa benar-benar ingin mengetahui jawabannya.
"Of cuorse i know." (Tentu saja aku tahu.) Jawab Siddharth dengan pasti.
"And you agreed right away?" (Dan kamu langsung menyetujuinya?) Sambut Syafa setelah Siddharth menjawab pertanyaannya yang pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
About S
FanfictionTAMAT Ketika Jodohmu Adalah Idolamu Genre : Fiksi/Fanfiction Jadi, semua adegan di cerita ini hanya merupakan kisah fiktif atau rekaan belaka. Tidak ada unsur nyata sama sekali. Mohon pengertian dan kerjasamanya, agar tidak terjadi kesalahfahaman. [...