Aku sudah membuat janji padamu. Jadi aku akan menepatinya.
~~~Happy reading, guys!🤗
••
Pagi ini Syafa terlambat bangun. Ketika ia baru membuka matanya, Siddharth sudah tidak ada di tempatnya. Entah kemana perginya, bahkan ia tidak membangunkan Syafa terlebih dahulu.Mentari mulai meninggi, cahayanya mulai memasuki rumah melalui celah-celah. Pukul 07:00, Syafa baru keluar dari kamarnya.
Karena terlambat bangun, Syafa tertinggal untuk melakukan pekerjaan rumah. Setiap sudut rumah sudah rapi, bahkan semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama.
"Good morning all." (Selamat pagi semua.) Sapa Syafa yang berhasil mengundang perhatian semua orang.
"Good morning Syafa." Balas semua orang kompak.
"I'm sorry, Mommy. Today i didn't help you clean the house. Somehow, this morning i woke up late. And Sidd didn't wake me." (Maafkan aku, ibu. Hari ini aku tidak membantumu membersihkan rumah. Entah kenapa, pagi ini aku terlambat bangun. Dan Sidd tidak membangunkanku.) Ungkap Syafa merasa tidak enak.
"It's okay, baby. Don't be say sorry. After all, there is Vaishnavi helping me this morning." (Tidak apa-apa, sayang. Jangan minta maaf. Lagipula, ada Vaishnavi yang membantuku pagi ini.) Balas Vibha menenangkan.
Pandangan Syafa teralih menatap Vaishnavi yang langsung disambut oleh senyuman hangat dari Vaishnavi. Membuat senyuman tipis di bibirnya perlahan hadir.
"You take it easy." (Kamu tenang saja.) Ujar Abhishek yang segera mendapatkan tatapan lekat dari Syafa.
"After all we understand anyway. Newlyweds always wake up late due to fatigue, right? Haan haan, i really understand that." (Lagipula kami mengerti. Pengantin baru memang selalu terlambat bangun karena kelelahan, kan? Ya ya, aku sangat mengerti itu.) Lanjut Abhishek yang sukses membuat tatapan Syafa membulat seketika, senyuman di bibirnya refleks menyusut.
"No no. That's not true, Bhai. Last night i and Sidd didn't do anything. Really." (Tidak tidak. Itu tidak benar, Kakak. Semalam aku dan Sidd tidak melakukan apapun. Sungguh.) Panik Syafa tergesa-gesa.
Abhishek menampilkan senyuman jahilnya saat melihat kepanikan di wajah Syafa. Sementara Vibha dan Vaishnavi yang mengerti dengan ucapan Abhishek justru malah terkekeh melihat reaksi Syafa.
"Abhishek, what are you saying? You are. You're starting to enjoy teasing your sister-in-law, right?" (Abhishek, apa yang kamu katakan? Kamu ini. Kamu mulai senang menggoda adik iparmu, ya?) Ujar Vaishnavi yang sukses membuat Abhishek terkekeh.
Pandangan Vaishnavi teralih ke arah Syafa. "Syafa, i'm sure by now you already know who Shaka's igronance was lowered by whom. Is not it?" (Syafa, aku yakin sekarang kamu sudah tau kalau kejahilan Shaka itu diturunkan oleh siapa. Iya, kan?) Tanya Vaishnavi yang lagi-lagi membuat Abhishek terkekeh jahil.
Syafa masih salah tingkah akibat ucapan Abhishek. Untuk itu ia hanya mengangguk perlahan sembari menampilkan senyuman tipisnya untuk merespon ucapan Vaishnavi.
"I'm indeed ignorant. But Appa is more ignorant." (Aku memang jahil. Tapi Ayah lebih jahil.) Celetuk Shaka dengan santai, sementara tangan dan pandangannya masih terfokus pada sarapannya.
Semua orang tertawa mendengar ucapan Shaka. Syafa ikut tertawa, namun hanya sekilas. Dahinya tampak mengerut saat merasakan ada sesuatu yang belum lengkap.
"But, where's Sidd? Why don't i see him?" (Tapi, dimana Sidd? Kenapa aku tidak melihatnya?) Tanya Syafa saat tidak melihat Siddharth bergabung di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
About S
FanfictionTAMAT Ketika Jodohmu Adalah Idolamu Genre : Fiksi/Fanfiction Jadi, semua adegan di cerita ini hanya merupakan kisah fiktif atau rekaan belaka. Tidak ada unsur nyata sama sekali. Mohon pengertian dan kerjasamanya, agar tidak terjadi kesalahfahaman. [...