6. What?

184 20 10
                                    

Aku tak menyangka rasanya akan sesakit ini.
~~~

••
Sudah lebih dari dua jam Syafa, Syan dan Sreya menelusuri setiap toko yang berada di Mall demi mencari semua keperluan pernikahan Syafa yang sudah dipastikan akan dilaksanakan dalam waktu cepat. Semua keperluan sudah terkumpul, begitupun gaun pernikahannya sudah didapatkan.

Setelah merasa cukup, mereka memutuskan untuk pulang karena malam yang sudah semakin gelap. Syafa yang semula hanya mengikuti setiap ucapan kedua orangtuanya dan tampak tak terlalu antusias selama berbelanja, akhirnya ada sesuatu yang berhasil menarik perhatian Syafa.

Indian Shop* Tulisan itu terpampang dengan jelas di atas pintu sebuah toko yang kini berjarak satu meter dari posisi Syafa. 'Woah!' Batin Syafa terpukau. Matanya tampak berbinar melihat barang-barang khas India yang terpajang di toko itu.

Ya, sejak kecil Syafa memang memiliki minat besar terhadap semua hal yang bersangkutan dengan India. Bahkan sangat jauh sebelum ia mengenal sosok Siddharth Nigam yang kini telah menjadi idola utamanya.

"Mah, Pah!" Panggil Syafa yang sukses menghentikan pergerakan Syan dan Sreya.

"Kenapa, sayang?" Tanya Sreya.

"Mamah sama Papah duluan aja, ya? Syafa masih mau liat-liat sesuatu." Izin Syafa.

"Yaudah, Mamah sama Papah tunggu di mobil, ya?" Ucap Sreya.

"Jangan lama-lama, sayang." Tambah Syan.

"Oke Pah, Mah." Jawab Syafa singkat.

Syan dan Sreya melanjutkan perjalanannya menuju parkiran untuk mengambil mobilnya. Sementara Syafa langsung menuju tempat yang sukses menarik perhatian dan minatnya. Senyumannya semakin melebar saat melihat kain-kain Saree yang sangat indah. 'Ih, pengen.' Batin Syafa gemas.

Niatnya Syafa ingin memasuki toko itu untuk melihatnya secara lebih jelas. Namun beberapa langkah sebelum ia mencapai pintu toko tersebut, tiba-tiba saja...

"Eh, liat deh disana ada siapa?" Ujaran itu memang bukan tertuju pada Syafa, namun perhatian Syafa sukses teralih ke arah sumber suara itu.

Entah kenapa, pandangan semua orang tertuju pada satu titik. Semua orang tampak sangat antusias dan sangat senang melihat sesuatu yang belum disadari oleh Syafa. Dahi Syafa mulai mengerut, dia penasaran. Hingga akhirnya ia mengikuti arah pandangan orang-orang itu.

Ketika berhasil melihat sesuatu yang kini menjadi pusat perhatian semua orang, refleks Syafa dibuat tertegun. Lima meter jauhnya, tepatnya di sebuah toko perhiasan, Syafa melihat satu sosok. Sosok yang selama ia dambakan kehadirannya. Sosok yang berhasil menyita hati serta seluruh waktunya, bahkan membuatnya jatuh cinta hanya karena melihat melalui sebuah foto saja.

"Siddharth Nigam?!" Pekikan Syafa tertahan sembari menutupi mulutnya yang terbuka lebar.

Jika ini di rumah, Syafa pasti akan berteriak sekencang mungkin. Namun ia sadar ini adalah tempat umum, jika ia masih bernekat untuk berteriak kencang, maka tak dapat terelakan bahwa ia yang akan menjadi pusat perhatian nanti.

Syafa lupa akan satu hal. Kemarin malam, dia memang sempat melihat satu postingan Siddharth dimana ia tengah berada di sebuah Bandara dan akan menuju suatu tempat. Disana Siddharth pun menuliskan secara jelas bahwa ia akan pergi ke Indonesia untuk yang kedua kalinya setelah beberapa tahun lalu ia sempat mengunjungi Indonesia.

Sejak dua hari ini fikiran Syafa terus terfokuskan pada sosok wanita yang akan dinikahi oleh Siddharth, hingga membuatnya nyaris tak memberikan reaksi apapun saat pertama kali ia tahu bahwa sang idolanya itu akan kembali ke Indonesia. Bahkan ia nyaris melupakan berita besar nan menggembirakan tersebut.

About STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang