34 - Gak Dianggap

2.8K 303 5
                                    

"Gimana selama di pesantren, aman?" tanya sang Ayah saat mereka tengah makan malam di meja makan dan yang di tanya hanya berdeham sambil sibuk mamainkan hp dan makannya.

"Kamu udah bisa apa aja sekarang 'hm?" kini giliran sang Bunda yang bertanya.

"Banyak." jawabnya singkat.

"Hp nya tunda dulu dong kalo lagi makan." tegur Isan.

Dan gadis tomboy itu menurut sebab tidak ingin berdebat dengan ayahnya. Selesai dengan makan malamnya Amal yang hendak ingin ke kamar di tahan oleh kedua orang tuanya dan perasaan Amal kini mulai tak enak, pasalnya ini sudah satu bulan dari hari dimana ia mengenalkan gadisnya pada mereka.

"Kamu nurut apa kata ayah sebulan yang lalu 'kan?" tanya Isan memastikan takut-takut anak semata wayangnya itu sama sekali tak mendengarkan perintahnya kemarin untuk memutuskan hubungannya bersama pacarnya yang di pesantren.

Amal menghela napas malas.

"Jangan bilang kamu masih punya hubungan dengan gadis itu?" tuding Suci.

Amal bukannya menjawab tetapi kini dirinya hanya diam seraya mengusap-usap ceruk lehernya.

"Ayah dan Bunda harus ngedidik kamu kayak gimana lagi sih Mal supaya kamu mau berhenti di dunia pelangimu itu?!" tanya ayahnya frustrasi, lelah dengan semua larangan yang ia berikan. Tapi, anaknya itu masih saja melanggar-melanggar dan melanggar.

"Bunda udah capek banget harus melarang apalagi ke kamu, semuanya udah Bunda lakuin tapi kamu masih aja gak nurut sama larangan kita berdua," isak Suci. "Aku mau ke kamar dulu Mas, kamu urusin tuh anak kamu, aku capek mau istirahat." lanjutnya pamit kepada sang suami untuk ke kamar.

"Sayang...." panggil suaminya yang sama sekali tak digubris oleh Suci.

Isan kembali melihat anaknya itu yang kini malah menggaruk kepalanya yang tak gatal sama sekali.

"Kamu lihat! Ini semua gara-gara kelakuan kamu Amal. Bunda jadi sedih, sekarang terserah kamu mau gimana juga ayah udah capek!" emosi Isan dan lagi-lagi anaknya hanya menghela napasnya dan terlihat acuh.

Amal meratapi kepergian sang ayah yang kini berjalan menuju ruang kerjanya, lagi gadis tomboy itu menghela napas lalu meninggalkan meja makan untuk pergi ke kamarnya.

Tiba di kamarnya ia berjalan ke arah balkon dan mendudukan pantatnya di sofa yang ada disana, ia kembali membuka hpnya untuk mengabari gadisnya itu.

My Partner Dosa 😗

Aku udah buat ayah dan bunda marah besar sama aku.

Kok bisa?

Kamu buat kesalahan apalagi sampe bisa buat mereka marah besar?

Kamu inget kan sebulan lalu, dan ayah nanya tentang itu terus aku diem aja pas mereka nanya itu dan diemnya aku mereka simpulkan iya.

😔😔😔😔😔

Apa kita akhiri hubungan kita ya Mal kalo udah kayak gini? :(

Ngomong apasi😠

Kaga!

Terus kamu mau gimana?

Ya pokoknya aku bakal pertahanin hubungan kita gimana pun caranya.

Sal, cinta aku ke kamu itu ga bercanda dan ini juga bukan cinta monyet yang aku rasain ke mantan-mantan aku dulu,

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang