25 - Submissive

4.6K 457 63
                                    

Mereka keluar untuk memberikan ruang bagi sepasang kekasih itu, Amal tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak memeluk gadisnya. Dia merengek meminta kembali ke kamar ini, dia juga mengadu apa yang tadi di ucapkan oleh teman sekamar barunya. Kini Amal terlihat kesal sangat kesal sampai Salsa pun bingung untuk menanggapinya.

"Gue gak terima di bilang kayak gitu Sal, gak betah anjir sekamar sama orang-orang sana." adunya dengan wajah cemberut.

"Terus mau lo apa?"

"Pindah lagi kesini lah."

"Yakin Ustadzah gak bakal curiga?"

"Nggak."

Lalu Salsa memegang jemari kekasihnya dan menyuruhnya untuk menatapnya, Amal menurut dan menikmati pemandangan mata cantik milik gadisnya itu. Menurutnya itu terlalu mengagumkan!

"Lo sayang sama gue 'kan?"

"Banget lah Sal!" jawab Amal cepat.

"Kalau gitu mau berubah demi gue gak?"

Dahinya bergelombang kebingungan, namun tak lama Salsa membuka suara kembali seolah tahu apa yang menjadi kebingungan Amal.

"Berubah ya." Salsa mengusap lembut rambut yang baru Amal potong.

"Dalam hal apa?"

"Apapun." jawabnya sambil tersenyum manis.

Setelah menimang-nimang lantas Amal meraih jemari gadisnya yang semula mengelus lembut rambut cepaknya, ia mencium punggung tangannya lama dan di rasa sudah puas barulah Amal menatap ke manik mata gadisnya.

"Iya, gue mau dan itu cuma demi lo Sal."

Tangannya terulur untuk menyentuh bahu sang kekasih. "Love yourself Amal." ujarnya lembut.

"Yes, I love you and myself."

Salsa tersenyum penuh bahagia, ternyata ada orang yang mencintainya lebih dari dirinya sendiri. Kenapa Salsa kini merasa sangat beruntung karena telah di cintai gadis tomboy itu? Dia merasa hidupnya kini lebih berwarna dan rasanya sangat mengagumkan.

Percaya tidak percaya Amal itu adalah cinta pertamanya, eh ralat—cinta pertama perempuannya.

"Why you cry?"

"Oya?" Salsa langsung mengusap air matanya cepat lantas terkekeh. "Saking terharunya bahkan gue gak sadar malah mewek." kekehnya.

"Kenapa?"

Ia bergidig tanda tidak tahu. "Gue ngerasa beruntung aja bisa sama lo." ungkapnya yang membuat sudut bibir gadis tomboy itu terangkat membentuk senyum singkat.

"Kok gitu?"

"Karena gue ngerasa sangat di cintai sama lo, baru kali ini gue ngerasain hal itu di hidup gue."

Amal terkekeh. "Emangnya sama yang dulu kagak?"

"Mereka itu hanya sebatas sayang, gak ada cinta tapi sama lo entah kenapa gue bisa ngerasain cinta. Aneh gak sih?"

"Lumayan." jawabnya setelah menemukan jawaban sambil mangut-mangut santai. "Lo cinta gak sama gue?" lanjutnya bertanya.

"Cinta lah!" jawab Salsa cepat dan sedikit sewot.

"Sama berarti kita." kekehnya yang ternyata menular ke Salsa.

Keduanya kini menjadi membahas tentang masa depannya, dari Amal yang memulai melamar Salsa ke rumahnya lalu dia yang menikahinya, mempunyai anak sebanyak 12. Katanya agar bisa mengalahkan keluarganya Gen Halilintar. Amal, Salsa dan anak-anaknya yang hidup bahagia lalu mereka yang mulai menua sampai rambut mereka putih dan halusinasi itu berujung mereka yang akan mati bersama. Kata Amal biar romantis seperti di kisahnya Romeo dan Juliet!

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang