44 - Penjara

2.3K 282 22
                                    

"Kamu pastiin nyawa anak saya selamat!"

Sambungan terputus, pria itu lalu memanggil bodyguard kepercayaannya sekaligus tangan kanannya.

"Saya ingin kamu cari orang yang telah menembak Amal, lalu bawa ke hadapan saya hidup atau mati!" perintahnya yang langsung di angguki oleh tangan kanannya itu.

Tak butuh waktu 24 jam tangan kanan Isan telah membawa orang yang sudah berani-beraninya menembak anaknya sampai sekarang harus di operasi karena harus mengeluarkan peluru yang ada pada dadanya.

Amal juga kehabisan banyak darah tetapi untung saja bodyguard yang sengaja ia tugaskan selama ini untuk menjaga Amal berhasil membawa anak gadisnya cepat-cepat ke rumah sakit.

Bruk!

"Ini dia Tuan, orang yang telah menembak putri anda." beritahu Zyan, tangan kanan Isan setelah mendorong pemuda yang di bawanya itu ke lantai dengan wajah yang sudah babak belur karena mereka sempat berkelahi sebelumnya.

Kini Isan menatap pemuda itu dengan tatapan membunuh.

Bugh!

"Orang seperti kamu tidak pantas untuk hidup!"

Satya. Pemuda yang kini tak berdaya itu adalah Satya, orang yang telah berani menembak anak gadisnya tanpa sebab yang jelas. Dia tahu alasan pemuda itu, namun alasannya benar-benar tidak masuk akal!

"Apa yang ada di pikiran anda sampai terbesit untuk membunuh anak saya karna dia berpacaran dengan adik anda!"

Satya berusaha untuk mendongkak. "Karna anak anda—"

Bugh!

"Saya tidak butuh pembelaan dari anda bajingan!"

Tok... Tok... Tok...

Saat Isan hendak menghajarnya lagi tiba-tiba sekretarisnya memberitahu jika di luar ada keributan yang di sebabkan oleh Sam, yaitu orang tua Satya dan Salsa.

"Dia juga mengamcam akan menyayat hidup-hidup salah satu karyawan kita, Pak." tambahnya.

Isan murka lalu menyuruh Zyan untuk membawa pemuda itu dan menemui orang tuanya di luar yang tengah membuat kekacauan.

Tiba disana Isan di sambut tawa kecil oleh Sam.

"Apa yang anda inginkan?!" tanya Isan yang melihat karyawannya ketakutan di tangan Sam.

"Saya akan melepaskan dia jika anda mau memberikan pemuda itu!"

Isan menatap Satya sejenak lalu memberikan kode kepada Zyan dengan memejamkan matanya sekilas.

Zyan pun bergegas melakukan tugasnya untuk melepaskan salah satu karyawan kantor dari tangan pria paruh baya itu.

"Saya bilang mundur!" bentak Sam mengancamnya, namun Zyan yang tahu itu hanya ancaman semata jadi ia tetap maju dan ketika Sam menodongkan pisaunya kepada Zyan dengan cepat ia melumpuhkan sang lawan.

Maka kini seluruh orang-orang kantor bersorak ketika Sam yang berhasil di lumpuhkan oleh Zyan, tangan kanan sekaligus orang kepercayaan Isan.

Isan menatap Satya dan Sam bergantian.

"Anak dan bapak sama aja!" celetuknya. "Lebih baik saya menyerahkan ini ke jalur hukum." gumamnya lalu ia menugaskan para bodyguardnya untuk membawa Sam dan Satya ke kantor polisi.

Sampai disana Isan malah tak bisa menjebloskan mereka berdua ke penjara karena ia tak membawa bukti-bukti yang mengarahkan bahwa Sam dan Satya bersalah.

Polisi tidak menerima laporan yang keluar dari mulut Isan dan itu berhasil membuat Sam dan Satya tersenyum kemenangan.

Akhirnya karena merasa tak ada hasil mereka keluar dari kantor polisi.

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang