"SALSABILA ADRIANI!" teriak Amal yang baru tiba di toilet.
"What Amal?!"
Gadis tomboy itu tersenyum sumringah ketika teriakannya ada yang menyahuti. "Where is your place?!"
"For what?"
"Two person with me dong!"
"Big nooo, I dont want two persen with you!"
Tok... Tok... Tok...
Damn!
Salsa mengumpat ketika Amal berhasil menemukan bilik toilet yang sedang di tempatinya.
"Salsa, come on ... Open your door." titah Amal tidak sabar.
"No way Amal, I don't want take a bath with you!" tegas Salsa.
"Urgent Salsa, come on open the door!"
"Big no Amalia!" teriak Salsa kekeuh.
"My wife you hear me? I said open ya open!" rengek Amal seperti anak kecil, pasalnya sudah tidak waktu lagi untuk mengantri.
"MY NAME IS SALSA NOT YOUR WIFE!"
Amal terkekeh geli mendengar suara menggelegar dari mulut gadis yang baru saja ia panggil istri gara-gara julukan dari teman-temannya tadi.
DORDORDORDORDORDORDOR!
"AMAAAL IHHH!"
Lagi Amal menggedor-gedor pintu toilet itu agar si penghuni yang ada di dalam mau membuka pintu untuknya. Amal sudah tak kuat sekaligus geram ingin segera masuk dan mandi lalu cepat-cepat kembali ke kamar agar bisa bersiap-siap untuk pergi ke kelas.
"OKAY FINE!"
Amal tersenyum kemenangan setelah ingin merusak pintu toilet yang ditempati Salsa, lantas senyuman itu semakin mengembang ketika Salsa yang membukakan sedikit pintunya agar Amal bisa masuk ke dalam, tak mau menyia-nyiakan kesempatan akhirnya gadis tomboy itu menerobos masuk begitu saja sampai yang berada di dalam terdorong akibat dorongan pintu yang Amal dorong.
Salsa meringis lantas Amal menutup pintunya kembali dan menguncinya, memberikan senyuman tak berdosanya pada Salsa. Namun gadis bermata coklat itu hanya mendelik lalu membuka handuknya yang menutupi tubuhnya dari dada sampai atas lutut.
Sontak pergerakan itu Amal hentikan dengan cepat.
"E-eh ..., kamu mau ngapain anjay?!"
Salsa mengernyit. "Mandi lah bego." balasnya sewot.
"Emang harus banget buka anduk kayak gitu?"
"Terus kalo aku nggak buka handuk gimana cara mandinya?!"
Amal tampak terdiam berpikir sejenak lantas mangut-mangut. "Iya juga sih." ucapnya spontan.
"Pas pembagian otak dateng gak sih?" Salsa mulai membuka handuknya lantas ia kaitkan ke gantungan yang ada di toilet.
Sebetulnya sedari tadi Salsa itu belum bergerak mandi karena ia melepaskan semua bajunya terlebih dahulu, dan tepat ketika Amal menggedor-gedor pintu, Salsa baru selesai melepaskan seluruh pakaiannya yang menempel di tubuhnya.
Gadis itu melepaskan ikat rambutnya dengan perlahan lantas setelah itu menaruhnya di gantungan, ia memegang dadanya lantas menyentuh dua gundukan yang selalu dibawanya. Salsa merasa ukuran benda yang selalu dibawanya itu tidak ada perubahan, tetap kecil.
Ia sedikit meremasnya karena kesal, setelah itu ia mengambil gayung untuk mengguyur dirinya dengan air. Salsa tersenyum karena begitu segarnya air yang mengguyurnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible [GxG]
Romance[Completed] Amal yang awalnya tidak menyukai Salsa malah menjadi menyukainya gara-gara selalu di jodoh-jodohkan oleh teman-teman sekamarnya. Tidak dengan Salsa, dia malah jijik dengan segala kalimat gadis tomboy itu yang terang-terangan mengungkapka...