02 - Cuddle

11.2K 684 35
                                    

Tiga bulan Amal mondok perkembangannya sungguh luar biasa, ia terlihat sangat betah berada di penjara suci itu bahkan tak di sangka baru tiga bulan saja ia sudah banyak sekali memiliki penggemar terlebih ketika dirinya mulai memasuki ekskul basket.

Salah satunya yang membuat Amal betah ialah disini banyak sekali wanita-wanita cantik! Jadi dia dengan mudah everyday everytime always cuci mata tak perlu susah-susah seperti dulu. Ternyata mondok itu menyenangkan! Begitu pikirnya.

Walau ada yang tidak menyenangkan namun setidaknya disini lebih banyak yang menyenangkan.

Terkait hubungannya dengan sang pacar ia sudah tak memikirkannya, karena ternyata gadisnya itu diam-diam sudah menjalin hubungan bersama seorang pria yang jika kata saudaranya, pria itu lebih mapan dan tampan dari dirinya.

Amal adalah tipe yang tak suka lama-lama putus cinta, menurutnya itu sangat membuang waktu berharganya untuk hidupnya yang luar biasa.

"MPUT!"

"Apa sih Amal?! Baru juga mau merem, yaAllah ganggu!"

Amal tersenyum puas sebab selalu berhasil menjahili teman sekamarnya itu. "Nice dream Mput."

"Kebiasaan banget sih!" lantas dengan kesal Mput membalikan tubuhnya untuk memunggungi gadis tomboy itu.

Ia hanya terkekeh melihat respons Mput yang kesal, ini memang sudah menjadi salah satu rutinitasnya untuk mengucapkan kalimat itu setiap malam kepada Mput. Temannya yang cantik, namun juga paling dewasa dan selalu menceramahinya jika dirinya melakukan kesalahan yang tak mau ia akui atau sesali.

Ketika Amal mendaratkan pantatnya tepat di kasurnya, ia langsung cepat kembali berdiri karena merasa kasurnya basah.

"Anjir kasur aku kenapa bisa basah gini?" ia memegang pantatnya yang tadi berhasil duduk di ranjang.

Amal menatap ke arah teman yang berada disampingnya, ingin meminta penjelasan soal mengapa kasurnya bisa basah kuyup.

"Dih bukan aku, tapi dia tuh Mal." tunjuk gadis cantik dengan perawakan kecil kepada seorang gadis yang sudah tertidur di tempat tidurnya.

Amal melihat orang yang di tunjuk oleh Fira lantas langsung meneriaki orang tersebut. "SALSA!"

"Apa?" sahut si pemilik nama.

"Dih belum tidur ternyata!" pekik Amal.

"Eh?" gadis itu gelagapan karena ketahuan. "Aku udah tidur kok." lantas ia cepat memunggungi Amal, gadis yang bernama Salsa itu memiliki tempat tidur yang berada di tengah-tengah.

Amal menghampiri gadis bermata coklat itu seraya berujar. "Boong!"

"Salsa kamu apain kasur aku sampe basah kayak gitu?!" teriaknya agar terdengar oleh Salsa yang katanya sudah tidur, namun lebih tepatnya pura-pura tidur agar bisa tidur beneran.

Tidak ada sahutan dari Salsa akan protesan Amal.

"Salsa tanggung jawab dulu, itu kasur aku jadi basah!"

"Amaaal berisik, kamu tinggal tidur aja sih bareng Salsa. Ribet amat!" saran gadis yang tidur dipojok kanan itu.

"Sempit dong Yan." protes Amal.

"Barter aja kalau gitu." saran gadis yang menyarankan, yaitu Dian.

"Pinter." Amal memujinya.

"Dian gitu lho." ujarnya berbangga diri.

"Sal buruan barter kalau gitu." rengek Amal kali ini.

"Gak mauuu." sahutnya yang masih belum juga tidur.

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang