11- Chocolate

5.1K 431 4
                                    

"Dari temen aku kak."

Amal menerima dua coklat serta surat dari adek kelas itu, dahinya bergelombang kebingungan. Pasalnya akhir-akhir ini dia memang sering menerima coklat-coklat dari beberapa adek kelas.

"Tapi bukan buat kakak." sambungnya.

"ANJAY!" kaget Emil dengan tawa meledak.

Sumpah perutnya sakit!

"HAHAHAHAHAHA."

"Diem ah!" serunya kesal namun Emil malah semakin mengeraskan tawanya.

Udah ge'er kirain buat dia tapi ternyata bukan sama sekali! Untung saja Amal belum sempat bicara jadi gak perlu malu lah.

"Buat kak Salsa katanya." tambah adek kelas itu.

"Kok buat Salsa?" sinis Amal.

"Kak Amal sekamar sama kak Salsa 'kan?" adek kelas itu bukannya menjawab tapi malah balik bertanya.

"Lo songong juga ya," ujar Amal. "Ngejawab pertanyaan pake pertanyaan."

Emil mengusap-usap punggung temannya itu seperti memberitahu bahwa dia harus tenang dan tidak boleh emosi hanya karena masalah sepele seperti ini, namun Amal menolak dengan menjauhkan tangan Emil itu menggunakan gerakan tubuhnya.

"Sabar ..." ucap Emil lembut.

"Diem!"

"Orang sabar pantatnya lebar Mal!"

Maka kini Emil mendapat tatapan sinis dari Amal dan dengan polosnya Emil menanggapinya hanya dengan mengangkat dua jarinya yang ia tempelkan di dahi serta tak lupa cengiran menyebalkannya yang membuat Amal mendelik.

Kini fokusnya kembali ke si adek kelas yang masih ada di hadapannya itu, tatapan mengintimidasinya membuat adek kelas itu tidak nyaman sekaligus ketakutan. Pasalnya tatapan kakak kelasnya itu sudah seperti siap memakan santapannya.

"Nama yang ngasih siapa?" tanya Amal ketus.

"Cahya kak."

"Kelas?"

"10 IPS 2."

"Okay, nanti gue sampein." putusnya.

"M-makasih kak." gugup gadis itu. "Permisi." lanjutnya buru-buru pergi dari gedung SMK.

Dia pikir Amal itu orangnya seperti yang di bilang teman-temannya, namun nyatanya itu malah sebaliknya. Padahal ia hanya berniat meminta tolong itu pun tidak sulit, tapi kenapa kakak kelasnya terlihat tidak suka dan ketus padanya? Pikir adek kelas itu.

Ya sudahlah, yang penting amanah dari temannya sudah di sampaikan dan dirinya mendapatkan cuan dari seseorang yang bernama Cahya.

Sedangkan di tempat Amal kini dia sedang membaca surat yang di berikan adek kelas itu.

Malam kak...

Aku denger kakak sakit ya? Maaf, aku gak bisa jengukin kakak dan cuma bisa ngirim surat ini. Aku juga mau ngucapin semoga kakak lekas sembuh ya hehe, oiya kak terima ya coklat dari aku. Sengaja dua supaya kakak seneng soalnya kan coklat itu kesukaan kakak yakan hehe.
Sebenernya ada yang mau aku omongin sama kakak, bisa gak kak? Kalau bisa bales surat ini ya kak, plisss hehe😁✌️

With love, Cahya😎

Amal kembali melipat surat itu lalu keluar dari kelasnya untuk menghampiri kelas Salsa di lantai dua, tibanya di depan kelasnya Amal langsung masuk begitu saja tanpa adanya ketukan yang sopan untuk izin supaya pintu itu terbuka oleh sang penghuni di dalamnya.

Impossible [GxG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang