Mereka berjalan beriringan menuju kelas, tak jarang gadis tomboy itu menggelitiki pinggang gadis yang bersamanya. Salsa meronta-ronta meminta Amal menyudahi aksi jahilnya karena itu sungguh membuatnya geli.
"Bye Amal." ucapan perpisahan dari Salsa ketika mereka tepat di belokan, kelas Amal ke kiri sedangkan kelas Salsa lurus.
Amal yang seolah belum rela lantas mengejar. "Gue ngaji sore di kelas lo ya?" izinnya sambil tersenyum manis.
"Kelas gue aqudama dan lo anak baru, jadi gak bisa lah."
Amal menghentikan langkahnya sambil mengerucutkan bibirnya, ceritanya merajuk. Salsa ikut menghentikan langkahnya untuk melihat gadis tomboy itu yang kini tengah marajuk tidak jelas.
"Apaan sih Mal. Sana lo ke kelas, gak usah di manyun-manyunin gitu bibirnya, jelek tau."
"Yaudah." putusnya lalu melegang pergi, Amal kesal.
Salsa terkekeh sambil menggelengkan kepalanya, ia merasa lucu dengan tingkah Amal yang merajuk seperti tadi. Namun baru empat langkah gadis tomboy itu menjauhinya kemudian dia malah kembali lagi menghampirinya seraya menariknya ke salah satu bilik toilet yang ada disitu.
"Apa sih?" kesal Salsa bertanya.
Tiba-tiba Amal malah mempertemukan bibir mereka dan tindakannya langsung di hadiahi dorongan serta tamparan dari Salsa, dia jelas kaget sekaligus kesal dengan sikap Amal yang seenaknya.
"Kok di tampar sih?" cemberutnya.
"Lo gak sopan, main nyium gue!"
Amal mengusap-usap pipinya, ternyata tamparan Salsa kuat juga. Begitu pikirnya.
"To the point lo ngajak gue kesini mau ngapain?" serunya.
"Gue mau ngomong serius," beritahunya. "Sini tangannya." lanjutnya sambil meraih jemari tangan gadis itu.
"Harus banget gitu di toilet?" tanya Salsa sebal seperti tidak ada tempat lain saja.
"Urgent." jawab Amal.
Lalu Amal menghela nafas panjang karena setelah ini dia akan berbicara banyak kepada gadis yang ada di hadapannya itu. Dia tersenyum menyembunyikan kegugupannya untuk mengobrolkan soal ini.
"Aku mencintaimu. I love you Sal, ana uhibu kafillah. Yang intinya gue cinta sama lo, kalau gue tau ada kata-kata yang lebih manis dari cinta itulah yang gue rasain saat ini sama lo. Sorry, gue emang terkesan gak romantis ngungkapin beginian di toilet tapi kalau lo tanya cinta gue ke lo, itu beneran ada di diri gue Sal. Percaya deh." jedanya.
"Jadi..., lo mau gak kencan sama gue?" tanyanya serius dengan tatapan binar cinta di pupil matanya.
Amal berharap Salsa mau menerima ajakkan darinya.
Salsa diam berpikir sejenak.
Sedangkan Amal tidak sabar ingin segera mendapat jawaban. "Mau gaaak?" tanyanya yang tak kunjung mendapatkan jawaban dari sang lawan bicara.
"Eumm ..., kencan apaan sih? Jalan?" akhirnya Salsa membuka suara memilih untuk bertanya apa yang sedari tadi di pikirkannya.
"Kencan itu kayak berkencan, ngajak pacaran gitu."
"Bahasa lo ribet banget sih, tinggal bilang ngajak pacaran doang pake kencan-kencan segala."
"Biar kekinian dong Sal, kayak yang di luar negeri gitu lho."
"Tapi ini Indonesia Amal." tegasnya.
"Iya deh maaf," ucapnya. "Jadi, ini lo mau gak?" lanjutnya bertanya kembali ke pembahasan awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible [GxG]
Romance[Completed] Amal yang awalnya tidak menyukai Salsa malah menjadi menyukainya gara-gara selalu di jodoh-jodohkan oleh teman-teman sekamarnya. Tidak dengan Salsa, dia malah jijik dengan segala kalimat gadis tomboy itu yang terang-terangan mengungkapka...