37.Hate you

144 14 0
                                    

Nasa Alingga? terlintas masalalu dibenak Tara. Nama itu adalah nama yang sudah Tara simpan di daftar hitamnya sebagai orang jahat.

"Kita sekarang bukan sahabat lagi, aku nggak mau berteman sama kamu, Mama kamu gila dan Ayah kamu penjahat yang mencuri hak milik negara, jauhin aku Tara!" ucap Nasa kala itu sewaktu mereka kecil.

Ya, Nasa dulu tinggal di Jakarta dan berteman dekat dengan Tara tapi karena kasus kedua orang tua Tara Nasa memilih memutuskan persahabatannya yang ia buat dari sewaktu mereka berumur tiga tahun. Setelah kejadian itu tak lama Ibra pindah ke Bandung bersama Nasa karena urusan pekerjaan, di Bandung Nasa bertemu dengan Hero. Nasa menceritakan semuanya pada Hero dan Hero dengan berat hati ingin membantu Nasa agar mendapatkan maaf dari Tara.

Sungguh Nasa baru sadar meninggalkan dan berkata hal yang tak seharusnya ia ucapkan pada sahabatnya saat terpuruk sangat lah salah, apa lagi dulu Tara tak punya siapa-siapa.

Dulu Tara bila mengingat ucapan Nasa selalu menangis dan merasa paling hina, sudah lama tapi sakitnya masih terasa sampai sekarang.

Tangan yang sudah menjulur ke depan kembali Tara turunkan. "Lo?!" ucap Tara. Wajahnya langsung memerah.

Nasa menunduk, Tara sepertinya masih ingat tentang kejadian hari itu. "Tara...."

"Lo bukan sahabat yang ninggalin gue dulu waktu kecilkan?!" tanya Tara memastikan. Ia berharap salah orang tapi eksperesi Nasa sudah membuktikan bahwa yang Tara ucapankan adalah sebuah kebenaran.

Kepala Nasa kembali menoleh pada Tara. "Maafin aku Tara." Ucap Nasa dengan wajah yang sangat amat menyesal.

"Maaf, lo pikir itu bikin semuanya kembali baik?" tanya Tara dengan nada meninggi. Hero masih terdiam.

"Aku tahu itu salah, sekarang aku mau memperbaiki itu dan minta maaf sama kamu," balas Nasa.

Tara tertawa hambar. "Di saat semua menjauhi gue, gua cuma berharap lo yang bisa bertahan, nyatanya ... lo juga bagian dari mereka yang memilih pergi dengan meninggalkan ucapan yang sampai detik ini gue inget jelas!" kata Tara dengan nada meninggi.

Nasa menuduk dengan tubuh yang bergetar, ia tak biasa dibentak. "Terus sekarang lo datang lagi saat gue mau mencoba lupa? jahat tahu nggak lo!" bentak Tara. Hero melihat Nasa ketakutan, ia tak tega bagaimana pun Nasa tetaplah pacarnya.

"Tara!" bentak Hero agar Tara berhenti, karena Hero pikir bicara baik-baik masih bisa.

Baik-baik? Hero tak tahu saja luka itu sangat membekas di hati Tara.

"Orang yang paling deket yang gue yakin banget bakalan bantu bangkit ternyata bantu menginjak, Nasa orang yang lo anggap sahabat ini lo jahatin, sadar nggak si?" tanya Tara dengan suara bergetar.

Perlahan Nasa mengangkat kepalanya dan melihat mata Tara, terdapat banyak amarah di dalamnya. "Itu hanya ucapan anak kecil yang belum bisa berpikir jernih Tara." Kata Nasa mencoba membela diri.

"Tapi anak kecil nggak pernah bohong!" balas Tara sengit.

Mata Nasa memerah mendapatkan bentakan dari Tara. Hero tak kuasa melihat Nasa sedih. "Tara lo bisa bicara baik-baik, membentak bukan jalan keluarnya, nyimpan dendam di hati bikin lo sedih sendiri, ayo belajar memaafkan," kata Hero sambil merangkul Nasa serta mengusap lembut pundaknya.

Tara melihat dengan jelas, bahwa sikap Hero di depannya ini pada Nasa adalah bentuk cinta. Tara berdecih, "ini pacar lo?"

Terdengar isakan Nasa, Hero mengangguk yakin. "Oh, lo gunain pacar lo buat dapet maaf dari gue? lo pikir berhasil, hahaha nggak Nasa!" kata Tara. Jujur sekarang juga Tara ingin menangis seperti Nasa tapi ia tahu tak akan ada yang peduli.

Overthinking [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang