Sampainya di kelas Novia langsung meminta handphone Rigel, ia bertugas sebagai OSIS untuk membantu dan memeriksa ponsel anak-anak. Tanpa bicara sepatah katapun Rigel langsung memberikan handphonenya pada Novia.
"Ponsel kalian akan dikembalikan jam istirahat, silakan lanjutkan kami permisi," ucap Anhar yang merupakan ketua OSIS.
Para anggota OSIS itu langsung mengecek ponsel masing-masing anak dan ya, jelas Novia mengecek ponsel Rigel.
Notifikasi dari Primily masuk.
Primily:
Papi anak mu, cowok!Mata Novia membulat membacanya. "What? apa ni papi dan ... anak?" ucapnya pelan.
Tak lama notifikasi pesan kembali datang, itu sebuah foto entah foto apa.
Primily:
Primily:
Aku seneng banget Rigel!!Primily:
Kalau anak kita udah lahiran dan bener anaknya laki-laki tiap pagi kamu harus masak, deal ya?!Mulut Novia menganga membacanya, ini seperti sebuah hal gila yang baru ia dapat, ia memegang jantungnya sendiri dan menyimpan ponsel Rigel di meja. Syila yang aneh dengan ekspresi wajah Novia langsung mendekati sohibnya itu.
"Kenapa, handphone si ganteng ada isi pornonya?" Novia menggeleng dengan tatapan kosongnya.
"Nggak kok, nggak ada," balasnya.
"Terus kenapa muka lo aneh?" tanya Syila. Dengan cepat Novia menggeleng dan merubah ekspresi wajahnya, tak boleh ada yang tahu berita gila itu selain dirinya dan Calvin.
"Gue kayanya butuh udara seger, gue keluar dulu la, bye..." ucap Novia lalu pergi ke kamar mandi untuk mengecek ponsel Rigel. Ia membaca pesan Primily dan tak henti-hentinya terkejut dengan percakapan mereka berdua. "Hah Rigel udah nggak perjaka lagi?" ucap Novia sedih, ia memfoto semua bukti itu menggunkan handphonenya termasuk nomer Primily, ini senjata agar Calvin bisa menarik paksa Rigel menggunkan ancamannya.
Novia tersenyum kiri. "Papi?" Ucapnya geli sendiri. Novia langsung memberi pesan pada Calvin untuk bertemu di caffe biasa mereka janjian.
"Ni ponsel lo," ucap Anhar pada Rigel. Anak itu mengambil tanpa mengucapkan apapun padahal pada atasan, dasar Rigel!
"Makasih Bang." Ucap Hero pada Bara yang mengantarnya ke rumah sakit untuk bertemu Nasa.
"Gue bukan tukang ojeg!" kesal Bara yang masih di dalam mobil.
"Bang itu bukan kependekan dari Abang tapi-"
"Apa?!" sekat Bara.
"Bang-sat! Hahaha." Hero segera lari sebelum terkena amuk Bara.
Hero sudah akrab dengan Ibra, ia mencium tangan Ayah Nasa, lalu berlari memeluk gadis manis yang selalu membuatnya semangat dalam menjalani hari-hari. "Hai jeng Nasa!" Sapa Hero sambil menyimpan buah-buahan di nakas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overthinking [END]
Teen FictionOverthingking adalah keadaan dimana manusia berpikir secara berlebihan sehingga bisa menyebabkan takut akan masa depan yang belum terjadi, hanya orang kuat lah yang bisa tidak meragukan hal itu dan aku bukalah manusia kuat tersebut, sialnya lagi ak...