Lusa akan ada ujian tengah semester seluruh anak dikumpulkan di lapangan untuk mendengarkan pengumuman, Hero berjalan lesu menuju kelas Nasa, tak sengaja ia melihat Tara yang sudah sangat bahagia dengan Rigel, hatinya terasa sangat panas.
Tanpa disadari Nasa melihat kecemburuan Hero, ia melangkah menuju Hero. "Hei, lihat apa tuh?" tanya Nasa dengan senyum palsunya.
Semua salah Nasa menggunkan Hero untuk mendapatkan maaf dari Tara dengan cara yang salah. Pandangan Hero langsung buyar, ia tersenyum pada Nasa. "Lapangan sekolah cantik banget kaya kamu," balas Hero.
Nasa terkekeh kecil. "Enak aja aku disamain kaya lapangan, nggak ya!" balas Nasa lalu berjalan bersama Hero menuju lapangan. Nasa bukanlah gadis yang bodoh, ia tahu akhir-akhir ini pacarnya banyak melamun serta tengah dalam fase mengikhlaskan.
Melihat itu setiap harinya membuat Nasa terpaksa harus tersenyum palsu, jalan satunya-satunya ia harus pergi agar Tara tidak diduakan.
Tak terasa satu Minggu sudah mereka jalani, ujian berjalan lancar sama seperti hubungan Rigel dan Tara. Tinggal acara classmeeting tiga hari, setelah itu mereka semua diberikan libur.
Malam Minggu kali ini Hero berniat main di rumah Nasa sekaligus menghibur gadis itu untuk melakukan terapinya, lusa kemoterapi itu akan kembali berjalan.
"Bawa apa kamu?" tanya Nasa dengan bibir pucatnya.
"Makanan yang kamu suka dong," kata Hero sambil duduk di sofa, Ibra pulang larut jadi di rumah hanya ada Bi Mimin dengan Nasa.
Nasa tersesenyum manis mendengarnya. "Mau minum apa den?" tanya Bi mimim yang baru datang, Hero bangkit dari duduknya.
"Kita bikin minum berdua aja gimana?" tanya Hero sambil melihat ke wajah Nasa.
"Gak aku nggak cemburu," balas Nasa dengan bibir mengerut, Bi Mimin tertawa kecil melihat kedua remaja ini.
"Yasudah ayo kita bikin, jangan cemburu ya non," kata Bi Mimin ikut menggoda.
"Yaaa, awas aja aku panggang kamu nanti," ancam Nasa dengan tatapan yang ia buat tajam pada Hero.
"Ayo bi, daging ku enak kok wle," kata Hero lalu pergi ke dapur bersama bi mimin.
Mata Nasa memandang pada plastik yang berisi makanan dari Hero, ia tersenyum sedih bercampur senang, sebentar lagi Hero tak perlu repot membawakan ini untuknya, tak perlu repot mencemaskan Nasa operasi dan lain-lainnya.
"Kamu nanti akan bebas Ro," ucap Nasa dengan mata memerah.
Hero datang membawa dua jus untuk dirinya dan Nasa, "ayo minum tuan puteri."
Nasa meminumnya, jus tanpa gula buatan Hero selalu enak. "Makasih Hero." Kata Nasa dengan senyum simpulnya.
"Iya aku terima," kata Hero.
"Terima apa?" tanya Nasa dengan alis yang bertautan.
"Nikah dan kawinnya Nasa---"
"Ro ih aku masih SMA!" sekat Nasa membuat Hero terkekeh kecil. Mereka mengobrol hal-hal kecil sampai Nasa tertawa puas.
Tawa Nasa langsung terhenti saat kepalanya berdenyut sakit, "kamu kenapa? nggak lupa minum obat kan?" tanya Hero dengan wajah panik.
Nasa menggeleng lalu tersenyum agar Hero tak terlalu khawatir. "Nggak kok," kata Nasa lalu memandang Hero dengan wajah penuh harapan.
"Ro....." panggil Nasa.
"Kenapa?" tanya Hero yang mengetahui ada yang tak beres dengan pacarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Overthinking [END]
Roman pour AdolescentsOverthingking adalah keadaan dimana manusia berpikir secara berlebihan sehingga bisa menyebabkan takut akan masa depan yang belum terjadi, hanya orang kuat lah yang bisa tidak meragukan hal itu dan aku bukalah manusia kuat tersebut, sialnya lagi ak...