Anesha bertaruh untuk hidup sedikit lebih benar setiap hari, lewat 3 cangkir kopi. Garis temu malah membuatnya memangkas jarak dengan Dillon-bocah yang hidup seakan mati besok. Tidak terdengar kejam, jika Kasen belum terbesit jua, remaja ideal menur...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Tak selamanya sendiri itu derita. Bagi sebagian orang, sendiri adalah ruang energi,yang nikmatnya tak terhingga."
- Adelio _______
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku tidak menanti dan dinanti oleh seseorang. Karena aku membosankan, dan tak pandai menunjukkan perasaan. Aku mencari damai, membenci ramai.
Isi kepalaku membuatku muak, karena mereka berisik sekali. Meski diam, aku mendengar semua hal yang kau ocehkan, Kawan. Selalu, tidak ada yang menarik dari penilaian kalian.
• ─────── • ♡ • ─────── •
Karena keramaian hanya akan menyerap energi, maka aku memulihkan energi dengan kesendirian yang menenangkan.
Aku lelah mendengar kalian mengoceh bersahut-sahutan, mengabaikanku, dan terus berlalu. Seperti dipaksa menelan hal membosankan, ralat : memuakkan. Aku tak pernah bilang, aku menyukai perpisahan, tapi jika itu berarti tak perlu lagi mencemari pandangan sekaligus pendengaran dari kehadiran kalian yang berisik, mungkin aku akan sangat senang?
Memang apa artinya berteman? Kalau ketika aku kesusahan pun kalian hanya akan memandang, kemudian hilang, beraninya meninggalkan. Bahkan dalam sendiriku yang semu, aku merasakan kelegaan. Ketimbang beramai-ramai di tengah-tengah kalian namun tak terlihat, sama sekali tidak merasa terlibat, kalian tidak pernah menawarkan diri untuk menggenggam tanganku dengan erat.
Aku selesai membaca suatu karya dari salah satu blog menulis, tokoh utama yang di tulis si pengarang, bagiku tergolong cukup menarik. Perilakunya selalu membuatku bertanya-tanya di awal, dan perlahan mengerti setelah si pengarang memperlihatkan penjelasan sekaligus bagaimana para tokoh bertindak dengan begitu logis.
Meski level penyendiri ku tak setinggi tokoh utama yang dibuat oleh si penulis, aku malah bersimpati dengan baik.
Seperti ini, aku memperoleh energi oleh dua situasi sekaligus. Menguntungkan sekaligus membuatku kelelahan. Aku menikmati ketika sedang menikmati waktu sendiri. Aku juga tak keberatan, ketika bergurau dengan beberapa orang terdekat, bukankah itu bisa dikatakan beramai-ramai? Tapi aku juga kelelahan terlalu sering. Sendiri kadang terasa begitu menyiksa, bertemu banyak orang pun terasa rasanya hanya seperti buang-buang tenaga. Aku tidak benar-benar mengerti, tapi aku berusaha untuk terus memahami.