☆ ━ HAPPY READING, GUYS! ━ ☆
"Tak perlu egois. Sudah berapa kali kamu bersedih sesaat lalu kembali bahagia? Sejatinya semua ilusi rasa, hanya bertahan sebentar,"
- Deon Randezo
"Dunia tak butuh kamu yang banyak bicara, hanya tunjukkan kamu yang banyak bertindak,"
- Adelio
🌃💙🌅
Anesha juga menceritakan lebih detail tentang username misterius fans, Deon malah geleng-geleng kepala menanggapi. Bukan apa-apa Anesha kan baru newbie di dunia kepenulisan, lalu dapat fans setia dalam waktu singkat begitu? Ouh, tidak seinstan itu.
"Lo mulai sekarang harus ati-ati aja," saran Deon mewanti-wanti. Nada suaranya saat ini terasa begitu mencekam, mampu membuat Anesha hampir bergidik
Apa-apaan, untuk apa setenang ini? Deon sudah seperti detektif saja, menjadikan pemberi surat salah alamat tempo hari sebagai tersangka.
Deon memasang muka serius, entah benar-benar peduli atau sekedar kasihan
Anesha mengerutkan kening dalam-dalam, apa maksud Deon? Deon kembali mencetuskan hal seenak jidat.
"Sejak kapan fans lo punya alamat rumah lo? Bisa aja dia punya mata-mata yang selalu siap siaga mantau lo," ujar Deon
Kalimat itu membuat Anesha tercengang, benar juga.
___
Bel pada istirahat kedua telah dibunyikan, sesuai janji Anesha akan menemui Bastian diperpustakan. Dia akan mengerjakan tantangan 'program nulis puisi 5 hari berturut-turut', yang dimulai tepat pada hari itu.
Lebih tepatnya tugas wajib!
"Oke, jadi dapet tema apa hari ini?" tanya Bastian semringah. Gaya bicaranya sudah seperti bapak-bapak, Anesha kembali merasa disudutkan jika sudah begini
Tidak bukan hanya dua orang, Adelio juga semeja dengan kedua remaja dengan hubungan dekat alias sepupu itu. Bastian sengaja mengajak Adelio ikut serta karena anak ini lumayan ahli di bidang sastra.
"Temanya Januari!" jawab Anesha dia mulai mengeluarkan 1 buku tulis dan pulpen pada tas serbagunanya
Adelio dan Bastian manggut-manggut, Anesha menceritakan sedikit bagaimana program nulis yang diikutinya berjalan. Di mana peserta akan di berikan pengumuman tentang tema apa puisi yang harus di kumpulkan pada hari itu, tepat pada pukul 06.00 pagi.
Alhamdulillah sekali, admin yang bertugas bekerja dengan cekatan. Nihil terlihat mereka menelantarkan pesertanya.
Secara bebas dapat segera mengumpulkan tanpa melewati deadline. Deadline setiap temanya adalah pukul 17.00 jika lebih maka dianggap tidak punya nilai, untuk 1 tema di hari itu sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Ordinary Friendship
Novela Juvenil"Memang jika miskin, lantas aku tak pantas mencita-citakan hal besar, begitu?" tanya Deon bermonolog Di tengah pekatnya malam. Surabaya, tempat di mana semesta menjadi saksi perjuangan anak-anak remaja yang masalahnya di pandang sebelah mata "Skena...