Di ujung Kaki Pelangi

127 57 18
                                    

"Mengapa kau selalu berpikir, bahwa kebahagiaan itu layaknya pelangi? Mereka hanya singgah di atas kepala orang lain, serta malu untuk mendekatimu,"

- Anesha Badra

🌈🌕🌈

━「 HAPPY READING GUYS!❤️ 」━

╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴ ╴

Gimana rasanya punya 3 kakak?

Jika di tanya Anesha akan menjawab. Menantang, mengasyikkan, serta memuakkan.

Para anggota 'Be Who You' meluncur ke sekolah, bersama tuan sepeda andalan mereka.
Dila nambak lesu, dia belum sempat sarapan pagi ini.

"Dila minum dulu gih, biar ada tenaga tambahan." usul Anesha

Anesha menyeimbangkan kayuhan sepedanya dengan Dila.
"Gak perlu, gue kuat." elak Dila sambil terkekeh

____

Pagi ini 'Be Who You' di sibukkan oleh anggapan di benak mereka akan hal tak biasa yaitu 'telat'

Akan terjadi atas hampir?

Semuanya berawal dari kak Dian, kakak kandung Deon Randezo. Yang tempo hari sakit flu, sebab keseringan terkena air hujan, di kala bekerja.

Dian ingin selalu konsisten menggeluti dunia ojek online-nya, bekerja keras itu wajib.

Semalam, sebagai adik yang baik serta tampan. Deon menawarkan permintaan langka pada Dian, yang ditawari tentu saja senang bukan main.

"Deon, ambil air minum ke dapur. Di gelas udah abis,"

"Deon! Matiin kipasnya!"

"Deon, obat kakak mana? Kamu cariin ya, kakak lupa, males mikir!"

"Deon, selimutnya gak anget di badan. Ganti dong sama yang lain."

Deon menuruti 1.000 permintaan Dian yang sedang tak enak badan itu, entah mengapa baru dia lihat Dian semanja ini.

"Kakak butuh perhatian banget kayaknya, udah cukup umur kan? Kenapa gak nyari temen hidup?" tanya Deon dengan asalnya

Dian yang sedari tadi ingin masuk ke alam mimpi itu mengurungkan niatnya, sejak kapan Deon beralih mengasihaninya?

Dian menatap sinis ke arah adik satu-satunya itu.

"Belajar dari mana dik? Kenapa ngomong begituan?" tanya Dian dengan tatapan mengintimidasi

Deon diam seribu bahasa, ini sudah malam tak cocok di buat berdebat. Walaupun niat Deon baik, dia ingin kakaknya terurus dan disayang oleh orang lain selain dirinya.

"Deon, udah gak usah pake kompres-kompres dahi segala, balikin aja,"

"Deon! Kamu bisa mewarnai kan? Tugas kakak belum beres,"

"Deon, pasang obat nyamuk dong! Ini darah suci kakak di incar ribuan nyamuk! Tega kamu sama kakak!?" kata Dian dramatis

Not An Ordinary FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang