Anesha bertaruh untuk hidup sedikit lebih benar setiap hari, lewat 3 cangkir kopi. Garis temu malah membuatnya memangkas jarak dengan Dillon-bocah yang hidup seakan mati besok. Tidak terdengar kejam, jika Kasen belum terbesit jua, remaja ideal menur...
Kuharap engkau menyempatkan waktu untuk belajar, agar masa depanmu terjamin.
Ayo tetap berproses! Disaat semua orang tidak melakukan apa-apa, untuk merubah masa depan mereka.
Kau harus percaya, semua akan terbayar setimpal. Diujung proses penantian panjang!
- Anesha Badra
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
☁️
Mulanya hanya tersesat, kemudian hilang. Hingga pada tahap ini aku baru tersadar, jika aku merindukan diriku yang dulu.
where is the old me? Can he come back? I will wait. Come on teach me how to be happy. Please, i almost forgot, Ha ha ha
☁️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
- Bastian Arvandi
Heyyo!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kita berdua sudah terbiasa seperti ini, Kak Anesha bahkan tau sendiri." Lea merengek dengan gaya bicara yang dilembut-lembutkan
Anesha menghela napas, pandai sekali memang Lea mencari muka. "Lagi pula Tante dan paman pun setuju-setuju saja, Ko Deon, bukankah kak Anesha terlalu mempermasalahkan hal kecil?"