Kakak Kelas Sehobi!

242 161 45
                                    

Mau ketawa bareng? Kita ketawain mereka yang cuma tau secuil kisah hidup lo, tapi bicara selangit, seakan tau segalanya. Kasihan, mereka ga nyadar kebodohannya sendiri

☁️💚☁️


Targetkan satu tujuan dengan sepenuh hati, bukan menetapkan beberapa tujuan dengan seperempat hati. Jika niatnya tidak penuh, maka hasilnya juga kurang maksimal,❞


༄༄༄

"Setiap penulis punya cara untuk menyampaikan imajinasinya, menjadi olahan untaian kalimat." ujar Adelio

Kedua rekannya yakni Deon dan Ieon menggaruk tengkuknya, tak paham. Lain halnya dengan Bastian, menyimak dengan mata berbinar.

"Yang bener, Del?" cerocos Ieon

Istirahat kesatu diisi dengan berkumpulnya anggota 'Be Who You' terkhusus cowok di kantin. Mereka selalu merasa ada yang kurang jika tidak ber-6

༄༄༄

"Lo cari buku yang kayak gimana toh, Nesh? Kagak nemu-nemu perasaan," dengus Dila

Anesha dan Dila tengah berada di perpustakaan, mau bagaimana juga Anesha tidak bisa hidup —tanpa buku bacaan terbaru, rasanya hidupnya akan terasa hampa.

Akan sangat berbanding terbalik dengan Dila, mengamati sampul serta membaca —judul buku saja sukses membuatnya jengah dan suntuk.

"Nah! Udah ketemu!" sergah Anesha sembari memasang tampang girang

Dila segera menyomot buku yang Anesha minat dan cari-cari. "Who i am?" Dila membaca judul yang tertera

"Lah, judul kok nanya!?" tanyanya tak percaya

Anesha tersenyum simpul. "Emang kenapa, Dil? Bukannya malah bikin kita penasaran buat baca? Ya kan?"

༄༄༄

"Loh kak, tapi ini isi pulpennya abis," ujar Anesha menepuk-nepuk pulpen dengan daya lemah itu

Anesha ingin tanda tangan pada daftar kunjungan siswa perpustakaan. Tentunya dia ingin punya nilai tambah.

Sekolah yang Anesha dan rekan-rekannya huni, punya sistem unik!

Berani rajin berkunjung ke perpustakaan sekolah? Nilai perilaku siswa bertambah!

Pemuda remaja yang bermasker hitam menghela nafas, dia menyodorkan —pulpen yang dia sematkan pada saku seragamnya. Sesuai bagaimana penampilan luar pemuda itu, Anesha dapat —berpikir jernih bahwa dia berhadapan dengan kakak kelas.

Anesha mulai menuliskan daftar kehadiran, begitu pula —dengan kakak kelas didepannya sibuk mendata buku yang akan gadis berlesung pipi itu pinjam. Kakak kelas itu —membuka laci meja, di sana terdapat puluhan pulpen-pulpen baru. Dengan bentuk yang tidak biasa, menggemaskan!

"Lo suka buku-buku mental health?" tanyanya

Gadis yang ditanya mengangkat alisnya, tanda tertarik dengan arah pembicaraan. "Suka dong, Kak! Adem aja gitu bacanya, hehe. Bikin rileks!"

Yang tadi mengintrogasi hanya manggut-manggut, membuat Anesha kurang puas. Padahal —dia ingin berbicara lebih jauh dengan pemuda didepannya.

"Ekhem! Nesh gue masih disini. Sebagai teman yang baik, masih berusaha buat setia, selalu ada disamping lo. Cepetan atuh, gue ga mau ya kehabisan batagor kayak kemarin." Dila menyahut, apapun yang terjadi makanan tetap harus diprioritaskan!

Not An Ordinary FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang