"Tak semua yang aku lakukan, harus ku tunjuk dan pamerkan pada kalian. Semua orang selalu butuh ruang pribadi, tanpa terkecuali,"
- Bastian Arvandi
___
HAPPY READING, GUYS!❤️
___
Deon tertawa menggelegar sekaligus meremehkan.
Apa yang akan Anesha buktikan pada Deon, bahwa ucapan Deon salah?
Akankah persahabatan mereka akan redup sinarnya, serta mulai merenggang?
Hanya karena hal remeh!___
Anesha menunduk frustasi, baru kali ini dia mendapati sisi lain seorang Deon. Seseorang yang selalu menghangatkan dunianya kini berubah.
Rambut hitam kecoklatan sebahunya di biarkan tergerai, tersapu angin.
Kini, tetangga di sebelah rumah Deon telah yang tadi menitipkan 1 anak dan 2 sepupu lainnya itu, menjemputnya.
Sebagai imbalan, Deon, Anesha, serta Ieon di bekali 3 es krim kerupuk segitiga. Masing-masing bulatan masih tertutup rapat dengan kertas pembungkus lainnya.
Ieon diam saja, entah masih jengkel dengan peristiwa tadi atau geram dengan Deon. Intinya sama saja.
"Udah," ucap Deon menggeliatkan tubuhnya
Di mata Anesha saat ini, Deon yang kejam seperti lenyap.
Deon mengamati kedua sahabatnya yang di kira masih belum mengerti ucapannya itu, Ieon yang tak nafsu melirik serta Anesha yang diam seribu kata.
"Kalian tau gak?" tanya Deon
Hening, tak ada jawaban.
"Gue, itu cuma acting tadi! Gimana kerasa natural banget ya, sampai kalian ikut menghayati," kekeh Deon tanpa merasa bersalah
Kedua sahabatnya langsung terkejut atas pengakuan Deon. Berpikir begitu mudahnya mereka masuk jebakan.
1 pesan baru masuk!
Notifikasi ponsel Anesha berbunyi, langsung saja di bukanya pesan itu.
P.A.M
| Anesha di sana?
| Lo sibuk?
| Kalau gak ke rumah gue
nanti jam 13.00
11.50Tumben?|
Eeh|
Ok|
11.52Setelah membereskan buku-buku pada tas kembali, Anesha kembali membuka ponselku bukan untuk melihat-lihat social media namun bermain game tebak gambar.
Deon tadi izin masuk ke rumah tadi, walau izin tak izin terserah dia juga. Toh itu rumahnya sendiri.
Beberapa saat setelah Deon kembali keluar rumah, dahinya berkerut mengamati, Anesha yang sibuk pada dunia imajinasinya.
"Lah, di tinggal Ieon, lo? Sini gue anterin," remeh Deon
Meskipun dia tahu Anesha tak semanja itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/246645204-288-k148452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Ordinary Friendship
Novela Juvenil"Memang jika miskin, lantas aku tak pantas mencita-citakan hal besar, begitu?" tanya Deon bermonolog Di tengah pekatnya malam. Surabaya, tempat di mana semesta menjadi saksi perjuangan anak-anak remaja yang masalahnya di pandang sebelah mata "Skena...