"Rendah diri berlebih tak pernah di butuhkan dalam hidup, permintaan maaf tanpa perubahan hanya lelucon,"
- Pangeran William Armando
_____
HAPPY READING GUYS!❤️
_____Kini makin banyak persiapan yang akan berjalan.
Puluhan member baru program nulis bareng, mulai berdatangan masuk dalam aplikasi pesan. Tentunya mereka mengikuti beberapa syarat dan ketentuan, sama seperti Anesha.
"Memori ponsel Anesha penuh tau," gerutu Anesha
Anesha memicingkan mata, diamatinya lekat setiap detail ponsel dengan casing Doraemon itu.
"Kenapa harus ada syarat, follow-follow Instagram segala? Siapa yang ngajarin?" monolog gadis berlesung pipi sambil memeluk erat boneka itik.
Setelah merelakan banyak video random BTS di ponsel, akhirnya tersedia ruang juga untuk Anesha kembali mendownload Instagram.
Setelah selesai, terpampanglah akun Anesha, akun itu telah di jaga oleh Asisten pribadi ponselnya. Sehingga jika aplikasi di hapus, akunnya akan tetap ada.
Selesai menuruti permintaan admin grup program nulis bareng, Anesha segera mengirim tanda pengikut social media.
Tulip
|Photo|
|Photo|
Done ya kak,|
untuk syaratnya.
Nama : Anesha Badra||Done yaa kak
Setelah Tulip selaku salah satu admin program nulis bareng, mengkonfirmasi pendaftaran. Anesha segera bergegas untuk makan sore.
Anesha baru saja menyirami bunga di taman, dia ingin bersantai sejenak.
🦄🦄🦄
|Program Nulis Bareng 5 Hari|
Tulip, 0813****, 0816****, 0*Tulip :
Hai semua🤗
Grupnya bakal aku buka,
yaa.
Biar kita bisa saling kenal.Memang, tidak ada lebih dari tiga nomor yang Anesha simpan di grup ini. Hanya, Tulip.
Mode admin kini telah di matikan oleh Tulip, itu berarti para member grup bisa saling sapa sejenak.
0813******** bergabung melalui tautan grup ini
You :
Welcome🐣✨
Tulip :
|Welcome 🤗
|Kenalan yukEntah apa yang mendasari Anesha melakukan penyambutan member baru, biasanya Anesha hanya akan bersikap acuh tak acuh namun tidak kali ini.
Hingga member baru tadi merespon.
0813****.... :
![](https://img.wattpad.com/cover/246645204-288-k148452.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Not An Ordinary Friendship
Teen Fiction"Memang jika miskin, lantas aku tak pantas mencita-citakan hal besar, begitu?" tanya Deon bermonolog Di tengah pekatnya malam. Surabaya, tempat di mana semesta menjadi saksi perjuangan anak-anak remaja yang masalahnya di pandang sebelah mata "Skena...