Danger Boy 34

73.3K 6K 284
                                    

Welcome back semuanyaa😍

JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA! WAJIB!

Penasaran sama part ini? Cus langsung baca ajaa❤

Happy Reading❤

Paginya ketua Elang itu sudah berdiri sambil menyenderkan tubuhnya dimobil. Seperti biasa dengan kacamata hitam yang bertengger manis dihidung mancungnya.

Drrtt... drrttt...

Rangga merogoh ponselnya yang berdering disaku celananya.

"Hm,"

"...........,"

"Saya jemput nanti pulang sekolah."

Pip.

Rangga langsung mematikan sambungannya.

"Kamu mau jemput siapa?"

Rangga menolehkan kepalanya, "Nanti aku kasih tau."

Cup.

"Udah sarapan?" Tanya Rangga setelah mengecup singkat dahi gadisnya.

Zea menganggukkan kepalanya, "Udah, ayo berangkat," ajak Zea sambil memeluk lengan kekasihnya.

"Ga,"

"Hm,"

"Nanti pulangnya tungguin aku 'kan?"

Ah. Rangga melupakan sesuatu, jika gadisnya minggu-minggu ini sibuk latihan futsal. Dan tentu Rangga selalu menemaninya.

"Kalo aku gak tungguin gapapa?"

Senyuman kecut terpampang jelas dari bibir gadis cantik nan manja itu.

"Gapapapa kok," katanya. Ia harus belajar mandiri. Tidak boleh terus bergantung terhadap Rangga. Dunia Rangga bukan hanya tentangnya, ia juga punya teman dan keluarga.

"Jangan marah, nanti pulangnya aku jemput," ucap Rangga. Ia peka melihat raut wajah gadisnya yang berubah.

"Nggak, aku gak marah," sahutnya.

"Aku ke kelas duluan," ucap Zea lalu turun dari mobil kekasihnya.

Rangga mengusap kasar wajahnya.

"Pagi, Zeaa!" Sapa Gladys riang.

"Pagi, Glad," balasnya seraya tersenyum tipis.

"Muka mendung amat," celetuk Hanna. Karena memang diantara mereka yang paling peka adalah Hanna.

"Siapa?" Tanya Zea polos.

"Doinya Rangga," sahut Khatryn terkekeh.

"Aku?" Tunjuknya tepat wajahnya.

"Emang Rangga punya selingkuhan?"

"Hanna, ihhh!"

"Haha, ya lagian lo gak konek-konek," kata Hanna sambil terkekeh.

"Kenapa? Masalah Rangga lagi?" Tanya Khatryn serius.

"Gapapa kok," ujar Zea seraya tersenyum.

"Rere jadi pindah kelas sini?" Tanya Zea sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

"Jad-- nah tuh orangnya," tunjuk Hanna.

"Haii," sapa Rere. Semenjak berinteraksi bersama Zea dan yang lain, sifat pendiam Rere perlahan menghilang.

"Hallo," balas mereka serempak.

"Gue gak enak, masa tiba-tiba pindah," ucap Rere. Ia dipaksa oleh Raffa agar pindah kelas.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang