Hoy hoy hoy!!😘 aku kembali UP nii!!😍
Yang lagi belajar daring spirit yaaaa!!❤😍
Happy Reading❤
"Mari masuk nak," titah bu Vita
"Baik, terimakasih bu," perempuan itu tersenyum tipis lalu masuk ke dalam kelas 12 IPS1.
"Anak-anak kita kedatangan murid baru, mari perkenalkan diri kamu."
"Hallo, kenalin nama gue Tesha, gue pindahan dari jerman, semoga bisa berteman dengan baik," ucap Tesha sambil tersenyum manis.
"Silakan kamu boleh duduk di bangku yang kosong."
Tesha mengangguk lalu mulai berjalan ke arah bangku yang kebetulan hanya tinggal satu yang kosong.
"Heran gue, banyak banget anak baru yang masuk ke sini," bisik Raffa kepada Gavin, karena memang mereka sebangku.
"Ya, baguslah o'on berarti sekolah kita emang bagus," ujar Gavin.
"Perawakannya kayak kenal deh," gumam Raffa, ia terus memperhatikan tubuh Tesha yang sedang duduk dan pandangannya lurus ke depan memperhatikan Bu Vita yang sedang menjelaskan materi.
"Kayak siapa ya," gumam Raffa lagi ia terus menatap lekat tubuh Tesha.
"Ck, taulah pusing gue mikirinya."
"Kenapa sih lo?" tanya Gavin melihat wajah frusatasi Raffa.
"Bolos lah gue," ujar Raffa, lalu beranjak dari tempat duduk dan menghampiri bu Vita yang sedang menulis di papan tulis.
"Permisi bu!"
"Ya kenapa Raffa?"
"Saya mau izin ke toilet bu," ujar Raffa.
"Oh yasudah silakan," ujar bu Vita, lalu kembali melanjutkan kegiatan menulisnya.
“Permisi,” ujar Rangga lalu melengos pergi tanpa menunggu Bu Vita berbicara.
“Anak itu,” gumam bu Vita sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Hay, kenalin gue Cellyn,” sapa Cellyn menjulurkam tangannya kepada Tesha.
“Tesha,” ujar Tesha membalas uluran tangan Cellyn dan tersenyum tipis.
“Nanti kantin bareng mau gak?” tawar Cellyn.
“Boleh, kebetulan gue juga belom tau kantinnya dimana,” jawab Tesha.
●●●
“Ga,”
“Hm,”
“Lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama tuh anak baru?” tanya Raffa.
“Hm,” Rangga membalas dengan gumaman saja.
“Hm itu artinya iya apa enggak?”
“Iya,” jawab Rangga, ia terus menatap lurus ke depan.
“Apa yang menurut lo aneh?”
“Dia mirip Tasya.”
“Nah ‘kan apa gue bilang, gue udah feeling sih, Cuma cobaa lo perhatiin lagi mukanya beda Cuma postur tubuhnya aja yang hampir mirip,” ujar Raffa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Boy
Teen Fiction[COMPLETED] [FOLLOW AKUN TERLEBIH DAHULU] [JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA]❤ Menjadi kekasih seorang Rangga Lumindo bukanlah yang Zea inginkan. Sifat keras, kasar, posesif, dan mengekang membuat Zea tidak merasa bebas. Namun, apakah Zea...