Danger Boy 23

73.6K 6.1K 76
                                    

Haloaaa aku kembali UP!
Yu jangan lupa mampir😙

Happy Reading❤

"Mau gue butain mata lo?" sinis Rangga, ia menatap datar ke arah Raffa yang cengengesan. Karena sedari tadi Raffa memperhatikan Zea yang sedang tertidur dengan pulas.

"Jelalatan banget mata lo," damprat Gavin.

"Maaf bos maaf," ujar Raffa menyatukan kedua tangannya.

"Lo pasangin yang di gudang," titah Rangga.

"Kok gue sih Ga? lo tau 'kan kalau gue gak berani ke tempat sepi sendirian."

"Gue gak nerima bantahan," ujar Rangga.

"Lakuin sekarang," titah Rangga, sontak mereka mengangguk, lalu mulai menjalankan kegiatannya masing-masing.

Hanya memakan waktu 10 menit, mereka sudah kembali masuk ke dalam kamar Zea.

"Beres?" tanya Rangga.

"Beres, lo gimana udah simpen CCTV di semua sudut kamar cewek lo?" tanya Raka. Rangga hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kita keluar," ajak Rangga, lalu mereka keluar dari kamar Zea lewat balkon.

"Jago banget gue loncatnya," monolog Raffa ketika berhasik melompat dari lantai dua.

"Segitu doang," cibir Devan.

"Ngantuk gue," ujar Gavin.

"Anak mami," ucap Raffa.

"Mending dia anak mami, dari pada lo anak monyet!" ucap Raka menohok.

Raffa hanya mencebikkan bibirnya kesal, menatap nyalang ke arah Raka.

"Gue pulang," ujar Rangga, lalu mulai menaiki motornya.

Lalu mereka pun ikut pulang meninggalkan jalanan sepi itu.

●●●

Rangga dan Zea kini sedang berada di mobil keduanya hanya diam tidak ada yang berbicara.

"Zee" panggil Rangga.

"Hm,"

Rangga pun menepikan mobilnya, lalu ia menatap Zea.

"Liat aku," kata Rangga. Sontak Zea pun menatap ke arah Rangga.

"Kenapa? kok berenti."

"Sini," kata Rangga sambil menepuk pahanya agar Zea duduk.

Zea pun hanya menuruti perintah Rangga. Rangga mengelus lembut pucuk kepala gadisnya, ia menghela napas panjang, bagaimana pun ia harus bicara kepada gadisnya.

"Besok aku pergi ke Inggris--"

Belum melanjutkan omongannya, dengan cepat Zea memotong omongan Rangga, "Gak, gak boleh!"

Benar dugaannya, gadisnya tidak akan mengizikannya, apa lagi jauh.

"Dengerin aku," Rangga menangkup wajah mungil gadisnya, "Aku di sana kerja."

"Kenapa harus ke Inggris? di sini juga bisa."

"Kalau bisa aku juga pengen di sini, tapi itu perintah papi, perusahaan di Inggris lagi ada masalah, jadi papi nyuruh aku buat pergi ke sana," jelas Rangga.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang