Hiiii amback😘
Walopun gadaa yang nungguin ceritaa aku, tapi aku tetep semangat buat updatee❤Jangan lupa follow sebelum membaca🤗
Pagi ini suasana hati Zea sedang baik, entahlah, dia juga tidak tahu karena apa mungkin karena semalam Rangga bersikap sangat manis kepadanya, meskipun sudah biasa, tetap saja itu sangat luar biasa bagi Zea.
"Zea,"
Zea membalikkan tubuhnya, "Ya?"
"Boleh ikut gue sebentar?"
"Kemana?" Zea nampak mengernyitkan dahinya.
"Nanti lo juga bakal tau."
"Tapi, bentar lagi bel masuk," kata Zea sambil melihat jam yang berada di pergelangan tangannya.
"Bentar doang kok."
Akhirnya Zea mengangguk pasrah, ia menatap sekeliling takut ada Rangga atau teman-temannya yang melihat.
"Kok kesini kak?" Tanya Zea, ketika mereka berjalan ke arah gudang, perasaan Zea sudah berkecamuk.
"Masuk," suru Rayn, suaranya berubah datar.
Zea mengangguk ragu, perlahan ia masuk ke dalam gudang yang terletak di belakang sekolah.
"Kenapa bawa aku ke sini?"
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo"
"Ngomong aja, di luar juga bisa kenapa harus di sini?"
"Gue mau lo jadi pacar gue!"
Perkataan Rayn mampu membuat Zea terdiam kaku, mulutnya terasa kelu untuk berucap.
"Kakak becanda?" Zea tertawa sumbang.
"Gue gak pernah becanda," ucap Rayn, lalu mendekat ke arah Zea, sontak Zea memundurkan langkahnya.
"Bahkan, kakak tau kalo aku udah punya Rangga," kata Zea yang terus memundurkan langkahnya.
"Dan gue gak peduli, gue cuma mau lo," kata Rayn penuh seringai.
Sial! Tubuh Zea membentur tembok, Rayn semakin mendekat hingga jarak mereka bisa terbilang sangat dekat.
Rayn menyatukan dahinya dengan dahi Zea, ia memiringkan kepalanya, hingga bibir Rayn mendarat sempurna di bibir Zea, ia melumat kasar bibir Zea, Zea terus memberontak, memukul keras dada Rayn, pipinya sudah banjir dengan air mata, dalam hatinya ia terus memanggil nama Rangga, berharap jika Rangga datang menolong dirinya.
Rayn membuka kasar kancing seragam Zea, membuat Zea semakin menangis histeris.
"Jangan, hikss..." histeris Zea, kancing seragamnya sudah terbuka hingga memperlihatkan tanktop hitam yang melekat ditubuhnya.
Bugh!
"Brengsek!"
"Anjing!"
Rangga menghajar Rayn membabi buta, berani sekali dia menyentuh miliknya.
"Mati lo anjing!" Rangga terus memukuli tubuh Rayn membabi buta.
Hingga Rayn sudah terkapar lemah, wajahnya penuh dengan lebam, darah segar keluar dari hidungnya.
"Ra-ngga," panggil Zea lirih.
Sontak Rangga menghampiri Zea, ia membuka seragamnya lalu memakaikan kepada tubuh Zea.
"Ta-kutt, hikss..." Zea terus menangis dalam rengkuhan Rangga.
"Sttt, kamu aman sama aku," ucap Rangga, mengecup lama kening Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danger Boy
Teen Fiction[COMPLETED] [FOLLOW AKUN TERLEBIH DAHULU] [JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA]❤ Menjadi kekasih seorang Rangga Lumindo bukanlah yang Zea inginkan. Sifat keras, kasar, posesif, dan mengekang membuat Zea tidak merasa bebas. Namun, apakah Zea...