DANGER BOY 45

72.4K 5.5K 99
                                    

BAAAAAA!

COBA SPAM KOMEN KALO KALIAN SENENG SI IBLIS TAMPAN INI UPDATE MALAM INI!

LANJUTIN DI LAPAK INI ATAU BEDA LAPAK BUAT SEQUEL RANGGA DAN ZEA?

FOLLOW AKUN INI YA! WAJIB!!!!

Enjoy.

Happy reading❤

"Mau kemana, sayang?" Tanya Resha kala melihat anak bungsunya jalan terburu-buru.

"Pak sopir masih ada disini?" Bukannya menjawab Zea malah balik bertanya.

"Ada, lagi di dapur kayaknya," Jawab Resha. Ia melihat jelas raut gelisah dari wajah anaknya.

"Bilang sama bunda, kamu kenapa?" Tanya Resha lagi.

"Zea gapapa bunda, Zea izin keluar sebentar," Ucap Zea.

"Yaudah, hati-hati, jangan pulang malem."

"Bibi, pak sopirnya kemana?" Tanya Zea kepada salah satu pembantu di rumahnya.

"Pak Budi barusan pulang, non," sahut Bi Ina.

"Pulang? Kok gak jalan depan pulangnya?"

"Yaudah deh, makasih Bi," Zea kembali melangkahkan kakinya keluar dari dapur.

Zea berjalan dengan mengendap, Resha tidak boleh tahu jika dirinya akan pergi menggunakan ojek online.

Setelah Rangga meninggalkannya pergi begitu saja, hati Zea merasa tidak tenang, ia takut Rangganya akan marah. Entahlah mungkin orang-orang pikir ini hanyalah masalah spele, begitupun pemikiran Zea, namun tak bisa di pungkiri hati Zea tidak bisa tenang jika belum melihat kekasihnya dengan keadaan tidak marah.

"Dengan, Mbak Amoora?"

Lamunan Zea terbuyar dengan suara abang ojek online tersebut, "Iya bang," Jawab Zea.

Setelah menempuh jarak sekitar dua puluh menit, Zea akhirnya sampai di apartemen kekasihnya. Setelah membayar Zea langsung masuk.

"Rangga!" Panggil Zea dari luar.

Karena tidak mendapat sahutan dari Rangga, Zea lantas merogoh ponselnya dari tas sling bag yang ia bawa.

"Angkat dong," gumam Zea.

"Kesel ih, kenapa gak diangkat-angkat coba," gumamnya lagi dengan wajah menahan kesal.

Akhirnya Zea memutuskan untuk masuk saja ke dalam apartemen, ia akan menunggu Rangga di dalam.

Drrtt... drrtt...

Buru-buru Zea mengambil ponselnya dan langsung menggeser layar ikon berwarna hijau tanpa melihat siapa sang penelepon.

"Hal--"

"Gue minta lo dateng ke jalan kemayoran, sekarang!"

Pip

Zea menatap layar ponselnya, antara perasaan khawatir dan kesal bercampur aduk menjadi satu. Ia pun tidak tahu kenapa alasannya.

"Jalan kemayoran, ya, Zea tau, Zea harus kesana sekarang," Tanpa berpikir dua kali Zea langsung berlari keluar apartemen kekasihnya.

"Taxi ayo dong dateng," Gumam Zea, ia melirik kanan-kiri siapa tahu ada taxi lewat.

Setelah menunggu selama bermenit-menit akhirnya Zea mendapatkan taxi, ia melambaikan tangannya setelah taxi itu berhenti, Zea langsung masuk, "Pak tolong ke jalan Kemayoran," Pinta Zea.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang