Danger Boy 36

73.3K 6.2K 126
                                    

Double up!

JANGAN LUPA FOLLOW DULU BAGI YANG BELUM FOLLOW, OKE?😍

Langsung cus baca ajaa

Happy Reading❤


Setelah membersihkan tubuhnya, gadis cantik nan manja itu merebahkan tubuhnya. Ia meraba-raba ke samping ranjang, mencari keberadaan ponselnya.

Begitu membuka ponselnya, kedua matanya membulat sempurna. Terlihat jelas dilayar ponsel miliknya, ada seratus lebih panggilan tidak terjawab dari kekasihnya.

"Rangga marah gak ya," risau Zea. Ia jadi takut sendiri jika kekasihnya tahu dirinya pergi bersama cowok lain.

Zea kembali menghubungi kekasihnya, namun yang ia dapatkan hanyalah suara operator yang bicara.

"Kok gak aktif," gumam Zea. Ia ketar-ketir sendiri mengingat bagaimana kejamnya Rangga jika sudah marah dan emosi.

RanggaLA

|Rangga?

Zea kembali menyimpan ponselnya. Lalu ia menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yang terasa sangat dingin. Padahal Zea sudah mengecilkan suhu ACnya.

Samar-samar Resha mendengar suara racauan dari arah kamar. Ia kembali menyimpan gelasnya lalu kakinya melangkah masuk ke kamar anak bungsunya.

Resha menyalakan lampu agar lebih leluasa melihat anak bungsunya. Ia mendekat dan duduk disamping ranjang.

"Panas banget," gumam Resha kala menempelkan punggung tangannya dikening Zea.

"Sayang," panggil Resha sembari mengelus lembut kening Zea.

"Dingin," gumam Zea masih dengan mata terpejam.

"Bunda bilang apa? Jangan makan eskrim, liat sekarang, demam lagi 'kan," gerutu Resha.

"Kenapa?" Tanya Alex yang baru saja masuk ke dalam kamar Zea.

"Demam lagi, pasti gara-gara makan eskrim," kesal Resha.

"Bilangin tuh anaknya, heran susah banget," gerutu Resha. Lalu ia keluar dari kamar untuk mengambil air kompresan.

Alex menghela napas, lalu ia mengusap lembut pucuk kepala anak gadisnya, "Apa yang sakit?" Tanya Alex lembut.

Reflek Zea menunjuk tepat tenggorokkannya.

"Rangga, Zea mau Rangga," gumamnya dengan suara serak.

"Udah malem, besok aja ya?" Bujuk Alex.

Zea menggeleng-gelengkan kepalanya, "Rangga, hiks..."

"Gak boleh nangis, ayah suruh Rangga ke sini," ucap Alex. Ia mengambil tisu untuk menghapus cairan bening yang keluar dari hidung Zea.

Alex dibuat heran dengan anak gadisnya. Bocah itu memberi pelet apa kepada Zea? Sampai anak gadisnya sangat bergantung kepada Rangga.

"Gak usah nangis! Suruh siapa makan eskrim? Mau nambah? Biar bunda beliin yang banyak!" Ketus Resha.

"Hiks... bunda jahat!"

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang