DANGER BOY 49 (EXTRA PART)

140K 7.3K 704
                                    

Yang minta extra part siapa hayo? Aku baik jadi aku kabulin hehe.

Jangan lupa follow akun ini!

Jangan lupa vote, komen and share!!!! Wajib!!!!








Satu tahun kemudian.

Zea, gadis yang diklaim oleh Rangga si raja es sekaligus raja jalanan yang kini sudah meninggalkan semuanya setelah lulus. Gadis cantik berambut panjang nan lurus ini tengah menatap ponsel dengan mata yang berkaca-kaca.

Sudah hampir satu minggu Rangga tidak pernah menghubunginya. Bahkan hanya sekedar mengirimnya pesan pun tidak ada.

Perasaan takut kini menyelimuti diri Zea. Ia takut Rangga meninggalkannya, ia takut Rangga mengkhianati dirinya, ia takut Rangga menemukan perempuan yang lebih darinya, semua ketakutan itu sedang menjadi beban dalam pikiran Zea.

"Ze, ayo bentar lagi acaranya mulai," ajak Hanna sekaligus membuyarkan lamunan Zea.

"Iya, duluan nanti aku nyusul," sahut Zea.

Bukannya Hanna pergi, justru gadis itu ikut mendudukkan dirinya di samping Zea, "Lo kenapa? Dari kemaren lo keliatan gak semangat gitu," ujar Hanna.

"Waktu pertama kali ujian juga lo gak pernah fokus," sambungnya lagi.

"Kenapa sih, Ze? Kalo ada masalah cerita coba jangan diem," tanya Hanna sembari mengusap bahu kiri Zea.

"Aku gapapa, Na," ujar Zea.

"Hampir dua tahun gue kenal lo, gue udah tau gimana sifat lo, dan sekarangpun gue tau kalo lo lagi ada masalah atau nyembunyiin sesuatu," papar Hanna.

"Masalah, Rangga?" Tebak Hanna.

Zea menganggukkan kepalanya ragu, "Seminggu ini dia ilang, gak ngabarin aku," cicitnya pelan. Bulir-bulir air mata yang berada di pelupuk mata Zea kini perlahan turun mebasahi pipi gadis itu.

"Positif thinking aja, mungkin dia lagi sibuk," ucap Hanna mencoba memberi sedikit ketenangan di hati Zea.

"Tapi sebelumnya, Rangga gak pernah kayak gini..."

"Apa, Rangga beneran selingkuh?"

"Ngawur deh, gak mungkin dong, gue tau dia cinta banget sama lo, gak mungkinlah kalo dia sampe cari cewek lain di sana," ujar Hanna.

"Gak boleh nangis, make up lo luntur nanti," Hanna mengusap wajah Zea yang terdapat bekas air mata menggunakan tissue.

"Ayo dong, bentar lagi acaranya mulai," ajak Hanna sembari membujuk agar sahabatnya ini tidak terlarut terus memikirkan kekasihnya.

"Aku disini aja, aku gak mood," kata Zea sembari menelungkupkan wajahnya di lipatan kedua tangannya.

Hanna menghembuskan napasnya kasar, jika sudah begini ia tidak bisa apa-apa gadis itu akan susah jika suasana hatinya sedang buruk. Di paksa sekalipun gadis itu tidak akan mau.

"Yaudah, jangan ngelamun, gak usah dipikirin," ucap Hanna seara berdiri kembali dan pergi meninggalkan Zea yang masih duduk.

Mereka bukan tidak solid atau apa, tetapi memang ketika Zea sedang marah, sedih, atau sedang ada masalah gadis itu suka menyendiri, ia tidak suka jika ada yang menemaninya.

Satu tahun tanpa Rangga benar-benar membuat sifat gadis itu sedikit berbeda.

"Huh... Kangen tau..." gumam Zea sembari menatap foto tampan kekasihnya.

Danger Boy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang